Nanggung | Jurnal BogorĀ
Warga Desa Kalongliud, Nanggung, Kabupaten Bogor mengeluhkan kondisi sungai Cikaniki kembali mengeruh. Kali ini selain keluhan keruhnya sungai Cikaniki, juga polusi udara diduga berasal dari pabrik PT Sinar Pinsenwen Bentonit yang terletak di Kampung Pasirgintung, Desa Batutulis, Nanggung.
Salah satu warga Kalongliud Asep menyatakan, bahwa kondisi keruh tersebut sudah sekitar satu bulan, kondisinya dengan waktu yang tidak menentu setiap harinya.
“Jadi keruhnya, kadang pagi kadang siang maupun sore,” katanya kepada Jurnal Bogor, Kamis (22/12/22).
Kondisi sungai itu diduga tercemar limbah tersebut warga tidak bisa lagi menggunakan air sungai untuk rutinitas sehari-hari seperti mencuci dan mandi.
“Pada gatel-gatel kalau sekarang mandi di sungai Cikaniki, biasanya saya sama anak kalau pagi suka mandi di sungai Cikaniki itu,” paparnya.
Warga pun mempertanyakan keseriusan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor. Pasalnya, kondisi keruhnya sungai Cikaniki bukan pertama kali terjadi. Sebelumnya di aliran sungai tersebut ribuan ikan mati akibat limbah B3.
Kepala Desa Kalongliud yang juga Ketua Apdesi Kecamatan Nanggung Jani Nurjaman membenarkan, bahwa kejadian tersebut secara spontan warga melaporkan kejadian itu dan pihak langsung menyampaikan kepada camat Nanggung.
“Ada warga yang datang ke desa keluhannya, itu diduga akibat dari pabrik yang ada di Pasir Gintung, Desa Batutulis, pertama itu disinyalir limbahnya itu dibuang ke kali Cikaniki. Yang kedua polusi udara dan itu sudah disampaikan secara lisan ataupun dalam rapat forum kepada camat,” ucap Jani saat dihubungi melalui WhatsApp.
“Surat resminya kami sedang merancang untuk laporan. Kita hanya melaporkan secara lisan terlebih dahulu,” tambahnya.
Menurut Jani, karena pencemaran tersebut secara spontan bahkan laporan masyarakat pun spontan terhadap desa.
“Pagi hari warga turun ke kali terus langsung laporan ke kami. Bahkan pak camat pernah menurunkan Satpol PP untuk melakukan pengecekan itu,” katanya.
Sementara saat dikonfirmasi perihal tersebut, pihak pabrik bentonit tidak merespons.
** Andres