Home News Pengelola Pasar Cileungsi Dinilai tak Becus Tangani Persoalan Sampah

Pengelola Pasar Cileungsi Dinilai tak Becus Tangani Persoalan Sampah

Cileungsi | Jurnal Bogor 

Perwakilan pedagang Pasar Cileungsi mempertanyakan kinerja pengelola Pasar Cileungsi dalam mengatasi permasalahan sampah pasar. Pasalnya, persoalan menumpuknya sampah pasar kerap terjadi berulang-ulang, tanpa adanya penanganan yang kongkret.

Salahsatu perwaiklan pedagang Pasar Cileungsi, Andi mengatakan, kondisi ini jelas sangat mengganggu para pedagang yang saat ini berjualan di Pasar Cileungsi. Pasalnya, keberadaan tumpukan sampah pasar tersebut semakin membuat para pembeli enggan datang ke Pasar Cileungsi.

“Kayak enggak ada pengelola pasar. Sampah sering menumpuk sampai satu minggu tidak diangkut. Otomatis efeknya kepada pengunjung pasar yang makin sepi,” kata Andi kepada Jurnal Bogor, Rabu (14/12).

Menurutnya, pengelola Pasar Cileungsi dalam hal ini kepala pasar dan jajarannya seperti tidak becus atau tidak bisa menangani persoalan sampah yang kerap menumpuk. Hal itu semakin diperparah, dengan banyaknya lokasi yang harusnya untuk pengunjung berjalan atau kendaraan parkir justeru menjadi tempat pembuangan sampah.

“Lihat saja ke belakang Pasar Cileungsi, sampah menumpuk dimana-dimana seperti tidak ada pengelola pasar,” paparnya.

Andi juga mengatakan, tidak adanya tempat penampungan sampah membuat pihak pengelola pasar menjadikan lokasi parkir sebagai tempat penampungan. Dampaknya, pengunjung jadi tidak bisa melintas dan enggan masuk ke dalam pasar.

“Kami yang berjualan di belakang ini sangat dirugikan. Karena keberadaan tumpukan sampah ini sangat dekat dengan para penjual sayur, ayam dan daging. Jadi pembeli makin enggan kesini dan pasar makin sepi,” bebernya.

Andi juga mendesak kepada kepala pasar dan jajarannya, agar menjadikan persoalan sampah ini menjadi masalah prioritas yang harus dicarikan solusinya. Karena dari waktu ke waktu, masalah ini tidak pernah terselesaikan.

“Kami sudah bayar retribusi kenapa masalah sampah ini tidak bisa juga diselesaikan. Kadang dibiarkan menumpuk beberapa hari dulu baru diangkut,” tandasnya.

** Taufik/Nay

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version