Jonggol | Jurnal Bogor
Camat Jonggol Andri Rahman meninjau warga yang terdampak abrasi Sungai Cipamingkis di Kampung Jagaita RT 02 RW 06 Desa Jonggol, Jonggol, Kabupaten Bogor, Selasa malam (25/10).
Andri Rahman menuturkan, warga yang masuk dalam tenda pengungsian ini sebanyak 67 jiwa dari 22 kepala keluarga untuk mengamankan diri karena curah hujan masih turun.
“Pengurus lingkungan berinisiatif bahwa warga lebih baik tinggal di tenda pengungsian, karena lebih aman dan terkontrol,” ucap Andri Rahman kepada Jurnal Bogor, Rabu (26/10).
Perihal kebutuhan yang diperlukan warga, ia menyampaikan sudah ada bantuan yang diberikan oleh Dinas Sosial berupa sembako.
“Alhamdulillah paket sembako yang berjumlah 22 paket sudah diterima warga tadi pagi,” jelasnya.
Kemudian ia juga menyampaikan akan mendirikan dapur umum ditempat pengungsian warga.
“Hasil dari musyawarah warga dapur umum akan ditempatkan di rumah gede, jadi warga masyarakat akan memasak untuk kepentingan para pengungsi,” paparnya.
Menurutnya, untuk logistik yang diperlukan oleh warga di tenda pengungsian itu juga akan disampaikan kembali karena posisinya ini masih hujan, dan warga masyarakat disini memang sangat memerlukan bantuan logistik.
“Nanti juga akan ada bantuan dari ‘Si Mamat Peduli’ yang akan membuat dapur hangat, mungkin nanti ada snack, bubur kacang, dan adapun makanan-makanan ringan yang akan membantu masyarakat supaya tidak terlalu dingin,” bebernya.
Selain itu, warga juga membutuhkan selimut agar di malam hari tidak kedinginan, dan alat-alat lainnya yang bisa menghangatkan masyarakat.
“Warga yang berada di tenda pengungsian, cuacanya juga masih turun hujan, jadi akan kami sampaikan bahwa ada kebutuhan warga untuk menghangatkan badan seperti selimut dan lain sebagainya,” jelasnya.
Ia menambahkan, terkait dengan kesehatan, pihak dari Dinas Kesehatan akan segera turun untuk mengecek kesehatan masyarakat yang ada di pengungsian ini.
“Pihak Kecamatan sudah menyampaikan kepada Puskesmas Jonggol, insya Allah bersama-sama tim yang ada akan membuat juga posko kesehatan disini, semoga kita berdoa semuanya masyarakat sehat, jikapun ada yang sakit bisa ditanggulangi di posko kesehatan tersebut,” ungkapnya
Untuk relokasi warga yang terdampak ia juga menjelaskan akan secepatnya dicarikan tempat baru yang lebih aman, dan jauh dari bantaran sungai, agar warga tidak takut lagi menempatinya.
“Kami sudah menyampaikan terkait relokasi warga yang terdampak abrasi kepada kepala desa, selanjutnya kepala desa juga sudah mensosialisasikan kepada warga masyarakat, bahwa warga masyarakat yang benar-benar tidak layak lagi tinggal di sana akan secepatnya direlokasikan,” pungkasnya.
** Ramses / Nay