Cigudeg | Jurnal Bogor
Dua titik pembangunan yang bersumber dari program anggaran bantuan infrastruktur desa atau satu miliar satu desa (Samisade) di Desa Cigudeg, Kabupaten Bogor akhirnya dilaunching.
“Sebesar satu miliar kita bangun di dua titik kegiatan pembangunan,” kata Kepala Desa Cigudeg Andi Supriyadi, Selasa (25/10/22).
Dia menjelaskan, titik pertama dilakukan pembangunan di ruas jalan yang meliputi di dua kampung. Diantaranya Kampung Babakan Cijengkol dan Kampung Cijengkol dengan jenis kegiatan pengaspalan jalan desa berupa hotmix dan TPT serta sarana perlengkapan.
“Dengan volume panjang 1.474 meter, lebar 3 meter dan tinggi 0,3 m. Termin pertama tahun 2022 ini alhamdulillah sudah cair sebesar 60 persen,” ucapnya.
Menurut Andi, jalan tersebut perlu dilakukan peningkatan. Sebab di wilayah Kampung Cijengkol termasuk padat penduduk, sehingga peningkatan jalan dari aspal lapen yang kondisinya sudah rusak ke hotmix.
“Dengan lancarnya akses jalan, tentu akan mempermudah memulihkan perekonomian masyarakat,” paparnya.
Selain itu, pihaknya optimistis dengan target yang sudah ditentukan, yang mana dengan batas waktu hingga sebelum pada 25 Desember 2022 nanti akan selesai.
“Kita akan tepat waktu dan berupaya semaksimal mungkin dan menjaga kualitas dengan spek yang ada,” katanya.
Kata dia, Desa Cigudeg sendiri ini sudah ditetapkan menjadi desa mandiri oleh Kementerian Desa. Pihaknya menerima lencana Desa Mandiri belum lama ini, dengan begitu pihaknya akan berbeda dengan desa yang lain di Kecamatan Cigudeg.
“Tentu dengan meningkat menjadi Desa Mandiri maka pemerintah pusat baik provinsi maupun kabupaten akan lebih memperhatikan. Dari fasilitas program tentu akan berbeda dengan desa yang masih tertinggal,” tegasnya.
Sementara itu, Camat Cigudeg Pardi memaparkan, di wilayah Kecamatan Cigudeg ada 15 desa, tujuh desa di antaranya Desa Cigudeg mendapatkan satu miliar.
Pardi menjelaskan, tidak mendapatkannya angaran satu miliar di beberapa desa di wilayahnya. Karena pada tahun 2021 akhir lalu ada terjadi kesalahan dalam input Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD) sehingga tidak mendapatkan satu miliar.
“Yang kita ketahui pada saat selesainya Musrenbangdes pihak desa harus menginput SIPD. Pada tahun 2021 akhir kemarin sedikit ada kesalahan dalam input SIPD makanya di beberapa desa tidak mendapatkan satu miliar,” jelasnya.
Dia berharap di tahun depan bisa tepat dalam input SIPD, sehingga di 15 desa Kecamatan Cigudeg segala prioritas di tahun 2023 bisa terpenuhi oleh program Samisade tersebut.
“Jadi tim pelaksana kegiatan (TPK) untuk segera menyelesaikan pelaksanaan kegiatan pembangunan ini dan selesai mempertanggung jawaban bantuan. Sehingga bisa langsung mengusulkan untuk pencairan tahap keduanya, sayang kalau sampai tidak sampai terserap,” tukasnya.
** Andres