Citeureup | Jurnal Bogor
Sungai Cijere yang berada di Desa Tarikolot, Citeureup, Kabupaten Bogor yang dikelilingi oleh beberapa pabrik garmen dan laundry dipenuhi oleh busa yang mengaliri sungai tersebut. Terlihat, Sungai Cijere penuh dengan busa yang diduga dibuang oleh perusahaan nakal yang ada di sekitar lokasi tersebut.
” Waduh, ini mentang-mentang hujan perusahaan seenaknya buang limbah hingga membuat kali kami berbusa,”ujar Arif (40) warga sekitar kali yang langsung melihat kondisi kali tersebut, Kamis (20/10).
Arif menyebut, sebelumnya juga pernah terjadi hal seperti ini, namun itu sudah lama sekali dan ini baru kejadian lagi.
“Di kali ini kami suka mencari ikan, jadi jangan dikotori oleh limbah perusahan kalian yang seenaknya di buang ke kali sehingga membuat kali kami penuh busa seperti ini,” ujar Arif.
Selain itu, kata dia, pemerintah diminta jangan diam dan tutup mata, jika sudah diketahui perusahaan mana yang membuang limbah segera tindak dan tutup jika perlu. ” Jangan selalu ditoleransi, nanti kebanyakan toleransi kali kami tercemar, ” kesalnya.
Kades Tarikolot Wawan Kurniawan saat mendapati kabar Sungai Cijere dipenuhi busa mengatakan, pada siang hari kondisi kali masih aman dan tidak berbuih, namun tiba-tiba berbuih sehingga akan ditelusuri asal limbah tersebut
“Disini ada pabrik laundry dan pabrik yang juga melakukan pencucian dan menghasilkan busa, akan kami telusuri asal busa tersebut dari perusahaan mana,” ujarnya.
Menurutnya, Pemdes sudah sering sosialisasi baik secara lisan maupun tulisan kepada perusahaan-perusahaan yang ada di sekitar sungai Cijere agar dalam kegiatannya mereka tidak mencemari lingkungan termasuk sungai Cijere.
“Namun beberapa kali kami mendapatkan laporan terjadi pencemaran air sungai Cijere antara lain berwarna dan berbusa, kami minta pihak DLH dapat segera menegur dan memberikan sanksi kepada perusahaan yang masih saja mencemari lingkungan hidup. Terakhir kami berkirim surat kepada perusahaan-perusahaan tersebut pada awal Agustus 2022 ini,” beber WK sapaan akrabnya.
** Nay Nur’ain