Home News DKPP dan Kecamatan Botim Gelar Vaksinasi Rabies

DKPP dan Kecamatan Botim Gelar Vaksinasi Rabies

Bogor | Jurnal Bogor
Memperingati Hari Rabies Sedunia yang jatuh setiap tanggal 28 September, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bogor bekerjasama dengan Kecamatan Bogor Timur mengadakan vaksinasi rabies dan konsultasi kesehatan hewan yang digelar di halaman kantor Kecamatan Bogor Timur, Jalan Padjajaran pada Rabu (28/9/2022) siang.

Hadir dalam kegiatan ini, Sekda Kota Bogor Syarifah Sofiah, Kepala DKPP Kota Bogor Anas S. Rasmana didampingi Kabid Peternakan drh Anizar dan Camat Bogor Timur, Rena Da Frina.

Sekda Kota Bogor, Syarifah Sofiah menyampaikan, bertepatan dengan Hari Rabies Sedunia yang jatuh pada tanggal 28 September, hari ini digelar pemberian vaksinasi rabies gratis untuk semua hewan-hewan yang ada di Kota Bogor. Temanya untuk Hari Rabies Sedunia ini ‘One Heart And Zero Death’. Jadi, harus sehat dan nol persen tidak boleh ada kejadian yang meninggal karena rabies.

“Di Kota Bogor ini sebenarnya sudah bebas rabies tapi tetap kami perlu pencegahan. Karena pencegahan harus selalu dilakukan seperti salah satunya pemberian vaksin secara periodik. Namanya rabies inikan virus. Jadi, kami juga tidak tahu kemungkinan tertularnya dari mana,” ungkap Syarifah.

Sementara itu, Camat Bogor Timur, Rena Da Frina menjelaskan, bahwa virus rabies itu zonosis atau bisa menular ke manusia. Ini berbeda dengan penyakit mulut dan kuku (PMK). Kalau PMK itu, tidak menular ke manusia dari hewan yang terkena. Tapi rabies ini menular kepada manusia dan 99 persen yang tertular ke manusia itu dari gigitan anjing. Makanya terlihat kebanyakan orang yang datang itu membawa anjing dan kucing untuk divaksinasi rabies.

“Jadi, kami sama-sama menjaga. Hewan-hewan peliharaan yang dekat dengan kita di rumah harus dipastikan kesehatannya. Walaupun di Kota Bogor sudah tidak ada kejadian rabies tapi lebih baik kita antisipasi dengan melakukan vaksinasi yang periodik. Dengan demikian masyarakat juga akan merasa tenang karena pemerintah hadir di tengah mereka dalam memberikan jaminan kesehatan untuk masyarakat,” terangnya.

Rena menjelaskan, jadi kegiatan vaksinasi rabies ini bertepatan dengan hari rabies dunia, dirinya mengambil kesempatan di lokasi Kecamatan Bogor Timur karena memang dirinya juga pecinta hewan juga terutama kucing. Jadi gayung bersambut, kemudian temannya juga yang seorang dokter hewan mau mengadakan disini karena akses nya bagus.

“Alhamdulilah antusias nya ada yang daftar via online ada yang langsung datang ke lokasi. Kami juga sebarkan flayer di medsos juga, masyarakat terbantu alhamdulilah karena aksesnya juga mudah. Ya saya sangat mendukung adanya kegiatan ini, karena saya juga pecinta binatang. Ya bisa dirutinkan, kalau memang masyarakat nanti mau kami siap memfasilitasi berkala kapan waktunya mereka harus vaksin. Saya juga kebetulan bawa hewan tadi, cuma tidak dibawa semua tadi sekitar 15 ekor kucing dan kera beruk satu ekor,” jelasnya.

Ditempat yang sama, Kabid Peternakan, drh Anizar menjelaskan, rabies itu penyebabnya adalah virus, biasanya dia menyerang hewan-hewan rentan seperti anjing, kucing, musang, dan monyet. Virus itu tidak ada obatnya jadi harus dilakukan dengan cara vaksinasi untuk hewan.

“Untuk Kota Bogor, sampai saat ini kita tidak ada kasus. Nol kasus gigitan. Nol kasus untuk yang rabies. Tapi untuk pencegahannya kita lakukan vaksinasi sebagai pencegahan,” ungkap drh Anizar.

Anizar menerangkan, pihaknya menyiapkan 700 dosis. Makanya ini terbuka untuk umum se-Kota Bogor. Pendaftaran bisa melalui online bisa juga daftar langsung di tempat. Bagi yang belum kebagian dosis vaksin bisa datang ke kantor DKPP di jam kerja. Jadi, ga terbatas di hari ini saja.

“Ini sudah menjadi agenda rutin kita setiap tahun. Sebelum kita lakukan vaksinasi kita lakukan screenning yang meliputi pengukuran suhu tubuh, cacingan atau tidak, kurus atau tidak, umurnya cukup atau tidak. Itu untuk menghindari efek samping dari vaksin. Tapi rata-rata kalau screen-nya lolos biasanya tidak ada efek samping. Selain vaksin rabies kita juga ada kebijakan sterillisasi untuk menekan jumlah populasi anjing. Tapi ini hanya bisa dilakukan di klinik-klinik atau pet shop,” pungkasnya.

Handy Mehonk

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version