27 C
Bogor
Tuesday, September 24, 2024

Buy now

spot_img

Sukaresmi Dijadikan Kampung Ecoparian

JURNAL INSPIRASI – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor tengah mengajukan anggaran untuk program Ecoparian di Kelurahan Sukaresmi, Kecamatan Tanahsareal. Kini, program tersebut sedang dalam tahap proses lelang pengerjaan proyek yang diajukan oleh Dinas Perumahan dan Pemukiman, Kota Bogor dengan nilai pagu anggaran sekitar Rp1,3miliar.

Kepala Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perumkim) pada Dinas Perumkim Kota Bogor Muhamad Hutri mengatakan bahwa sesuai rencana pekerjaan fisik akan dilaksanakan pada September 2022 dengan target 100 kalender.

Sesuai perencanaan teknis wisata alam ecoriparian Sukaresmi ini dikerjakan oleh berbagai organisasi oerangkat daerah (OPD).

Setiap OPD, kata Hutri, memiliki tugas untuk ikut membangun Ecoriparian. “Bukan hanya kegiatan yang akan diintervensi oleh Perumkim saja. Kalau melihat dari dokumen itu tuh menyeluruh, misal dari pariwisata bikin apa, dari LH bikin apa, dari Dishub parkir, jadi dari setiap OPD da intervensi masing-masing. Kalau dikami lebih kepada penaganan infrastruktur khusunya di wilayah pemukiman,” ujarnya kepada wartawan, belum lama ini.

Menurut dia, dari draft perencanaan Ecoparian Sukaresmi disebutkan bahwa penataan harus sesuai zonasi rencana tata ruang wilayah Kota Bogor dan aturan garis sepadan sungai.

Hutri menuturkan bahwa penataan akan dilakukan berdasarkan aturan yang berlaku. Nantinya akan ada beberapa intervensi yang dilakukan diantaranya adalah pembangunan jembatan yang menghubungkan dua kelurahan kemudian jalan stapak, jalur track di area sepadan sungai, dan beberapa pendukung lainya.

Sehingga nantinya pengunjung yang datang bisa menikmati berwisata menysuri perkampungan, perkebunan, hutan kota, dan aliran Sungai Ciliwung serta potensi UMKM di wilayah.

“Jadi memang tujuan besarnya itu disamping penataan kawasan permukiman juga pembentukan destinasi wisata di dinas Parbud juga ada konservasi disepadan sungai di Dinas Lingkungan Hidup,”katanya.

Pada tahap awal, sambungnya, OPD yang melakukan pengerjaan adalah Dinas Perumkim untuk melakukan penataan pemukiman dengan membangun jalam setapak serta saluran dan sebagainya.

Nantinya diarea pemukiman juga akan dibangun Biopori, Ecodrain dan saluran drainase.

“Iya lebih kepada penataan infrastruktur pemukiman diantaranya jalan setapak kemudian penataan saluran lingkungan, ketiga kita bikin gapura atau penanda, lebih kepada penataan diarea pmukiman,” katanya.

Sementara itu Rever Defender yang juga anggota Satgasus Naturalisasi Ciliwung Suparno Jumar berharap Ecoriparian ini  menjadi sebuah konsep pengelolaan lingkungan yang berkepanjangan.

“Dari sisi penataan pemukimannya bisa bermanfaat bagi warga sekitar, disisi lingkungannya bisa bermanfaat bagi konservasi dan kelestarian lingkungan, dri sisi potensi ekonominya bisa menjadi pemasukan bagi masyarakat dan pengunjung bisa mendapat edukasi dan wisata pelestarian lingkungan berkelanjutan,” katanya.

Dari sisi pelestarian lingkungan kata Suparno pemerintah juga bisa membuat sebuah tempat pengelolaan limbah padat maulun limbah cair sehingga pencermaran tidak terbawa hingga kawasan hulu

“Jadi ini seperti misalkan dari sisi konservasinya itu ketika ada limbah cair atau padat bisa dikelola dan langsung diselesaikan disitu ada sistem pengolahan atau filternya, sampah plastiknya juga bisa dikelola sekarang sudah banyak bangaimana mengelola sampah plastik, dan sebagainya kan,” katanya.

Dengan demikian masyarakat yang datang mendapat edukasi bagaiamana pengelolaan sampah agar tidak menjadi timbunan yang merusak alam.

Sementara dari sisi wisata pemerintah juga bisa menanfaatkan potensi yang ada pada warga sekitar seperti memvuat agrowisata dengan melinatkan warga yang memiliki perkebunan.

“Memang ini tidak bisa dikelola oleh pemerintah sendiri perlu berbarengan seperti orkestra yang menghasilkan karya yang indah. Sama ini juga harmonisasi pelestarian lingkungan dan potensi ekonomi untik alam yang berkelanjutan, jadi dari semua ini memperlihatkan aspek kebersihan, kesehatan, keamanan dan keberlanjutan lingkungan atau CHSE, cleanliness, healthy, safety dan enviroment sustainability,” pungkasnya.** Fredy Kristianto

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles