Cileungsi | Jurnal Bogor
Kantor Presidium Bogor Timur digeruduk puluhan tukang kopi keliling. Pasalnya, tukang kopi keliling tersebut sering kali mendapatkan perlakuan tidak adil dari Security Matland yang sering kali arogan saat mengusir mereka berdagang.
Ketua Presidium Bogor Timur Alhafiz Rana menampung semua keluh kesah merek yang berjualan kopi keliling bukan untuk foya-foya melainkan untuk mencari nafkah dan menyambung hidup keluarganya sehari-hari.
“Pedagang kopi keliling minta bantuan agar Presidium Bogor Timur bisa menjembatani dengan manajeman Matland, mengingat mereka hanya pedagang kopi keliling yang mencari nafkah untuk menunjang hidup,” papar Alhafiz kepada Jurnal Bogor, Kamis (11/08).
Menurutnya, penertiban security terkesan pilih kasih karena ada penjual kopi keliling di sekitaran Mall Matland dan Apartemen tidak turut ditertibkan padahal itu juga zona merah, justru hanya pedagang yang ada di Ruko PTM 2 dan PTM 3 saja yang sering kali diusir dan ditertibkan.
“Kami berupaya menampung semua keluhan, nantinya kami akan coba untuk berkomunikasi dengan manajemen Matland meminta kemudahan dan untuk mereka yang mencari makan sebagai pedagang kopi keliling, selama mereka bisa menjaga kebersihan di setiap mangkal saya rasa itu tidak menjadi persoalan,” ujar Ketua Presidium Bogor Timur tersebut.
Senada disampaikan Anto (40) salah satu pegangan kopi keliling yang sering mangkal di Ruko PTM 2 dan 3. Dia sering kali diusir security Matland yang katanya tempat mangkalnya ialah zona merah.
” Namun saya amati, ada yang jualan di sekitaran apartemen dan Mall malah seolah dibiarkan, tapi kami yang keliling ke ruko-ruko berharap ada pegawai yang kerja ingin minum kopi dan lain sebagainya justru malah diusir-usir, alasannya perintah manajeman tapi saat kami minta surat perintahnya gak ada yang bisa nunjukin,” keluhnya.
Dia berharap, ada kebijaksanaan dari manajemen Matland karena dirinya pun pasti menjaga kebersihan dan tidak pernah membuang sampah sembarangan.
” Kami jaga kok kebersihan, sampah plastik bekas minum kopi kami kumpulkan kembali jika selesai minum, dan tidak ada aktivitas cuci-cuci juga pyur hanya kopi keliling saja” ucapnya penuh harap.
** Nay Nur’ain