Leuwiliang | Jurnal Bogor
Warga kampung Cisarua, Leuwiliang, Kabupaten Bogor masih merasakan trauma pascabanjir bandang 3 pekan lalu. Jika hujan deras dan aliran Sungai Cisarua meluap, warga mengaku was-was.
Seperti pada Jumat (15/7) malam pukul 19:35, Sungai Puraseda mengalami kenaikan muka air sungai setinggi kurang lebih 2 meter yang membuat warga setempat panik karena takut ada banjir susulan.
Sementara Tim SAR Andi yang masih berada di lokasi bencana mengakui “Semalam air sungai naik hingga menepi jembatan semua warga panik bahkan ada keluarga yang sudah mengemas pakaiannya. Mereka semua panik dan cemas takut adanya banjir susulan tetapi kami selaku tim SAR berusaha semaksimal mungkin untuk menenangkan semua warga, ‘’ ucapnya,
Dia bersyukur, setelah beberapa jam air sungai surut kembali.
“Tim SAR yang masih tersisa ada 3 orang termasuk saya, sisanya sudah balik kanan, kami walaupun cuma bertiga akan terus bersama warga selama logistik dan amunisi kami masih mencukupi,” pungkas Andi.
Sedangkan warga dan santri kampung Cisarua pun kini masih melakukan gotong royong membersihkan sisa banjir bandang dengan peralatan seadanya.
Pimpinan Pondok Pesantren Al-Insyiroh RT 04, KH. Abdul Karim menjelaskan, ‘’Kegiatan masyarakat sekarang ya gotong royong untuk saluran air sungai disanakan ada bendungan. Informasi mau di bongkar juga memang karena itu kendala terus saluran air juga dangkal banyak batunya kemudian batunya di angkat,’ katanya.
Kegiatan belajar mengajar pun terkpaksa diliburkan untuk sementar waktu ini.
‘’Dari awal becana karena sekarang tidak ada tempatnya, kemudian juga kitabnya pada hanyut, ya sekarang kegiatan santri gotong royong bersama masyarakan dan insya Allah kegiatan ngaji akan dimulai lagi malem Minggu sekarang’, tuturnya.
**M.Ali/mg