Babakan Madang | Jurnal Bogor
Pemakaian masker yang dilonggarkan pemerintah disambut baik oleh masyarakat seperti perayaan Idul Adha 2022 pasca Covid -19 turut dirasakan Rektor Institut Agama Islam Tazkia Murniati Mukhlisin.
Menurutnya, Hari Raya Idul Adha tahun ini tampak lebih meriah. Hal ini karena umat Islam bebas menjalankan Sholat Idul Adha dan menyaksikan pemotongan hewan qurban.
“Bagi yang menyumbangkan hewan qurban bukan hewan yang menjadi fokus, apakah sapi atau kambing. Tapi niat dan keikhlasan yang menjadi hal penting, karena itu menjadi simbol ketakwaan kita kepada Allah SWT,” papar Rektor Tazkia Murniati Mukhlisin kepada Jurnal Bogor, Senin (11/07/22).
Menurutnya, buat seseorang berqurban harus sama seperti halnya ibadah haji, maknanya jauh dari hanya sekedar bermalam di Mina, wukuf di Padang Arafah, melempar jumroh, mengelilingi Ka’bah, lari lari kecil dari Bukit Shofa ke Marwa atau tahalul memotong rambut.
“Salah sekali jika qurban dilukiskan sebuah ritual menumpahkan darah untuk mendapatkan bantuan dari Allah melalui kematian hewan yang dipotong,” jelasnya.
Menyumbangkan hewan qurban, menurutnya bentuk pengungkapan rasa syukur atas nikmat dan rezeki yang Allah berikan. Hal ini ditekankan Al-Quran dan Surah Al-Kausar (108) ayat 1-2 yang artinya Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkorbanlah.
Sementara jumlah hewan qurban yang disembelih di Masjid Andalusia dan Kampus Alif, Ba, Ta Institut Agama Islam Tazkia totalnya ada 9 ekor sapi dan 20 ekor kambing.
“Kami bagikan di tiga kampus yaitu Masjid Andalusia, Sentul City (sebelah lokasi Kampus Alif)
7 sapi dan 15 kambing, Kampus Ba Dramaga dengan 1 ekor sapi dan 5 kambing  dan yang ke-3 Kampus Ta, Cilember dengan 1 ekor sapi,” pungkasnya.
** Wisnu / NayÂ