Nanggung | Jurnal Bogor
Memasuki Hari Jadi Bogor ke-540, keberadaan rumah sekaligus kantor Bupati Bogor pertama di Desa Malasari, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor hingga saat ini masih dijaga dengan baik. Bahkan aset Pemkab Bogor ini menjadi daya tarik wisatawan sebagai destinasi wisata sejarah.
“Memang untuk aset yang sekarang sudah ada beberapa yang duplikasi, tetapi disamakan seperti dulu, karena yang asli di museum, dan beberapa juga aset vital masih ada ranjang, bendera pusaka pertama Bupati terjaga dengan baik,” kata volunteer Desa Wisata Malasari Maulana Yusuf, Kamis (2/6).
Yusuf mengatakan, setelah direnovasi dan tidak ditinggali, bangunan rumah tersebut menjadi cagar budaya dan rumah itu sebagai pusat pemerintahan Bupati Bogor pertama saat terjadi agresi militer ke-2 tahun 1948.
Lebih lanjut ia mengungkapkan, sebetulnya rumah itu juga merupakan bangunan rumah Kepala Desa pertama Ining yang kemudian, rumah itu dijadikan tempat tinggal sekaligus kantor pusat pemerintahan.
“Meskipun sebelumnya sempat pindah-pindah darii Jasing, ke Cisarua, Pasir Madang lalu ke Malasari, tapi sempat singgah ke wilayah Cibeber Nanggung terlebih dahulu,” ungkapnya.
Selain itu, dia meminta sejak awal renovasi rumah sejarah tetap seperti dulu dan dikembalikan ke bangunan awal dengan ukuran dan desain yang sama. “Kenapa harus sama, karena ini cikal bakal pusat pemerintahan dulu. Dan kami sangat menghargai kepada pemerintah yang telah merenovasi, dan menjadi kebanggan masyarakat sekitar khususnya Malasari,” katanya.
Senada dikatakan, Kepala Desa Malasari Andi Jaenali Firdaus, untuk kantor Bupati Bogor sempat direnovasi dari bantuan Provinsi Jawa Barat dan dari Disbudpar tahun 2022. “Ini bukti rumah sejarah dimasa penjajahan Belanda masih kokoh meskipun sudah menjalani beberapa renovasi,” kata Andi.
Andi menambahkan, dia juga melakukan pengajuan dari desa, yang dimasukan ke Musrenbang dan sudah direalisasikan. “Kalau bentuk yang sekarang hampir 89 persen menyamai bangun awal, karena sudah banyak direnovasi tapi tetap disamakan desainya,” tambahnya.
Dia berharap rumah tersebut tak cepat rapuh dan bisa terawat hingga seterusnya karena rumah ini sebagai cikal bakal pertama kali Pemerintahan Kabupaten Bogor.
“Memang sampai sekarang masih kokoh dan kami rawat, dan hampir semua bangunan sudah dilakukan renovasi karena beberapa bagian sudah rusak,” tuturnya.
Sementara itu, anak pertama dari Kepala Desa pertama Mak Eot (80) menceritakan, zaman perang Belanda, Bupati pertama menempati rumah orang tuanya yang juga Kepala Desa pertama di Malasari sebagai kantor Pemerintahan Kabupaten Bogor.
Selain itu, dia mengaku selama pemerintahan di Malasari, dia bersama keluarga tetap tinggal satu bangunan dengan Bupati pertama. “Dulu pada waktu Kantor Bupati disini, saya masih umur 4 tahun, dan Pak Ipik (Ipik Gandamana) itu melakukan kegiatan pemerintahan disini sebelum pindah ke Cibinong,” cetusnya.
** Andres