31 C
Bogor
Friday, November 22, 2024

Buy now

spot_img

Warti, Kartini Purbalingga Pelopor P4S Pinarak Farm

Purbalingga | Jurnal Bogor

Buah nanas mengantarkan Warti wanita tani asal Desa Siwarak, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga, Provinsi Jawa Tengah meraih penghargaan sebagai perempuan berjasa dan berprestasi bidang pertanian tahun 2022.

Ya, peringatan Hari Kartini ke-144, menjadi hari yang tak terlupakan bagi Warti karena tepat dihari peringatan lahirnya RA. Kartini, Kamis (21/4) lalu Ia menerima penghargaan berasal dari Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE-KIM).  Penghargaan dari OASE-KIM diberikan kepada perempuan berjasa dan berprestasi Bidang Pendidikan, Kesehatan, Sosial Budaya, Lingkungan Hidup dan Pertanian pada Kabupaten dan Kota di seluruh Indonesia.

Penghargaan OASE-KIM diraih Warti berkat  keuletan dan ketekunan pendiri Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan (P4S) Pinarak Farm ini mempelopori usaha pengolahan buah nanas menjadi olahan kemasan yang kini sudah berlaga dipasar nasional.

Ia mendedikasikan penghargaan yang diterimanya untuk kelompok wanita tani (KWT) Berkah Sekar Abadi tempat Ia mengawali  dan menuangkan ide pengolahan nanas bersama – sama anggota KWT serta untuk P4S Pinarak Farm yang menjadi andalannya untuk mengembangkannya dengan memberikan pelatihan.

”Saya dedikasikan penghargaan ini untuk KWT Berkah Sekar Abadi dan P4S Pinarak Farm, karena saya muncul dan berkembang di situ, ” ujarnya, Senin (25/4).

Kata Warti, sebelumnya Ia hanya ibu rumah tangga biasa, yang setelah selesai mengurus rumah dan keluarga waktunya digunakan untuk ngerumpi di rumah tetangga.

”  Sebelumnya saya hanya ibu rumah tangga biasa yg setelah mengurus rumah dan anak selesai ya sudah ngrumpi di teras bareng tetangga. Tapi kini saya boro – boro bisa, ” ucapnya.

Ide mengolah nanas berawal ketika perempuan kelahiran 13 Oktober 1984 ini melihat hasil panen nanas yang melimpah disekitar tempat tinggalnya. Petani nanas tidak bisa menjual seluruh hasil panennya terutama saat panen raya. Lalu Ia mencari cara agar nanas tersebut tidak terbuang percuma. Yang lebih penting lagi bisa menyerap pekerja terutama perempuan, sehingga bisa berpenghasilan, membantu mengurangi beban keluarga dan mensejahterakannya.  Sebab menurutnya tidak semua perempuan bisa turun langsung ke ladang nanas untuk bekerja di ladang.

” Saya prihatin dengan kondisi banyak sekali buah yang terbuang percuma karena busuk. Jadi saya berinisiatif untuk mengolahnya agar nanas hasil panen tersebut, yang tidak terjual ini jadi produk olahan yang bisa di jual dan punya nilai jual tinggi dan kaum perempuannya aktif berpenghasilan, ” kisahnya.

Mulai Berkreasi Dengan Olahan Nanas

Kemudian mulai tahun 2016, Warti bersama – sama dengan anggota (KWT) didesanya mengolah  nanas menjadi olahan yang bernilai ekonomi. Hingga kini sudah ada tujuh olahan nanas yang dihasilkan yaitu cocktail, dodol, permen/cenil, jus, syrup, selai dan sambel.

” Kreasi olahan didapat dari ikut pelatihan – pelatihan yang diadakan dinas – dinas dan selebihnya berinovasi sendiri,”  tuturnya

Kini adanya usaha tersebut kata Warti kegiatan perempuan didesanya lebih positif dan menghasilkan sehingga bisa meningkatkan taraf hidup keluarganya.

” Ini bentuk atau hasil dari kerja keras saya dan kelompok. Dan juga membuktikan bahwa perempuan dari desa dengan segala keterbatasan nya bahkan tidak sekolah pun bisa berkarya dan membanggakan keluarga desa dan daerahnya, ” tuturnya.

Perempuan lulusan Sekolah Menegah Pertama (SMP) ini kinipun disibukkan dengan kegiatan melatih tidak hanya di P4S Pinarak Farm melainkan juga diundang untuk memberikan materi diberbagai seminar dan pelatihan dengan menjadi narasumber.

Berbicara Wanita Tani, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menyampaikan bahwa untuk menjadikan pertanian maju, mandiri, dan modern harus mencetak sumber daya manusia (SDM) pertanian yang berkualitas termasuk wanita taninya.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, mengatakan saat ini pertanian harus berorientasi bisnis atau keuntungan.

“Tujuannya untuk memberikan kesejahteraan kepada petani, termasuk wanita taninya agar mampu mengelola hasil pertaniannya agar dapat meningkatkan kesejahteraannya,” katanya.

Kata Dedi kegiatan mengenai pemberdayaan KWT yang dilaksanakan, harus bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya, khususnya anggota KWT agar usaha taninya yang berbasis off farm (hilir) berkembang.

** Regi/PPMKP

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles