Nanggung l Jurnal Bogor
Warga Kampung Hambaro, di wilayah RT 03 RW 01, Desa Hambaro, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor mengapresiasi pembangunan jembatan Cimapag. Pasalnya setelah belasan tahun menanti akhirnya Kepala Desa Hambaro merespons keinginan warga dengan dibangunnya jembatan tersebut.
Pembangunan jembatan Cimapag disambut gembira oleh warga Kampung Hambaro. Lantaran keberadaan jembatan yang biasa digunakan warga, selain ukuran lebarnya terlihat kecil ditambah kondisi jembatan itu sudah lapuk karena dimakan usia.
“Sebagai warga Hambaro tentu sangat bersyukur, Karenanya jembatan Cimapag yang sudah lama lapuk itu kini dibangun kembali,” ujar warga sekitar Lilis Lativa Ulpah kepada Jurnal Bogor, kemarin.
Jembatan Cimapag salah satu akses utama bagi warga Kampung Hambaro, serta akses pendidikan menuju sekolah Madrasah Ibtidaiyah (MI) Matlaul Anwar.
Dengan dibangunnya jembatan itu sehingga aktivitas warga tidak terganggu dan berjalan normal,” imbuhnya.
Diketahui, kata Lilis, warga yang melintas menggunakan motor besar itu sering mentok akibat jembatan itu kurang begitu lebar. ” Bagi pemotor sembari membawa barang belanjaan tentu saja sangat kesulitan,” ungkapnya.
Hal serupa dikatakan ketua RW 0 1 Kampung Hambaro Badru bahwa bangunan jembatan itu salah satu jalur penghubung dari RW 01 dan RW 07 usianya sudah cukup tua.” Awal jembatan itu dibangun sejak Pemerintahan pak Kades terdahulu pada tahun 2006 lalu,” kata dia.
Diatas bentangan kali Cimapag, pembangunan jembatan itu bermula dari aspirasi masyarakat Kampung Hambaro.
Ini sangat vital bagi aktivitas warga, karenanya Jembatan yang biasa digunakan kedua wilayah RW kondisinya sangat mengkhawatirkan.
Dengan begitu Pemerintah Desa Hambaro merespon keinginan warga untuk dibangunnya jembatan itu,” ujarnya.
Sementara, Kepala Desa Hambaro H Firdaus menyatakan jembatan Kali Cimapag sepanjang 8 meter dan lebar 80 centi meter kini akan dilebarkan serta dibangun secara permanen.
“Pembangunan jembatan ini memperoleh skala prioritas pada pengerjaan dengan lebar bertambah menjadi 1,20 cm.” terangnya.
Bukan hanya jembatan, termasuk Tembok Penahanan Tebing (TPT)-nya menjadi target pembangunan,” paparnya.
Sistem pembangunan tersebut tidak mengubah pada pembangunan jembatan yang ada. Hanya saja pembangunannya bergeser dengan jarak berdekatan dengan jembatan yang ada.
“Perlu kami sampaikannbahwa pembangunan jembatan itu menggunakan anggaran dana desa tahun anggaran 2022, secara bertahap pada pembangunan gedung Posyandu Kampung Cidudut RW 02, serta pembangunan MCK yang terletak di kampung Pasir Eurih,” jelasnya.
** Arip Ekon