27.8 C
Bogor
Friday, November 22, 2024

Buy now

spot_img

Banyak Sampah dan Kumuh, Taman Batas Wilayah Kabupaten Bogor Tidak Terawat

JURNAL INSPIRASI – Keberadaan taman batas wilayah antara Kabupaten Bogor dengan Kabupaten Sukabumi, ramai diperbincangkan warga. Sebab, taman batas wilayah yang dibangun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, kondisinya kumuh dan tidak terawat.

Saeful Jamal, warga Kecamatan Cigombong mengaku prihatin dengan kondisi taman batas yang dibangun Pemkab Bogor. Karena, banyak sampah disekitar taman tersebut.

 “Lihat saja, taman milik Kabupaten Bogor banyak sampah, baik sampah plastik maupun sampah dedaunan. Jadi terlihat kotor dan kumuh,” ungkapnya kepada wartawan.

Berbeda dengan kondisi taman batas milik Pemkab Sukabumi. Disekitar taman batas tersebut, terlihat bersih dan terawat, sehingga warga yang melihatnya merasakan keindahan.

 “Tidak ada sampah apa pun juga. Taman batas milik Pemkab Sukabumi benar-benar terawat,” jelas Saeful.

Selain sampah, lanjutnya, taman yang menjadi penghias, terkesan dibiarkan tumbuh dengan sendirinya tanpa ada perawatan, baik dengan cara dipotong dan lainnya.

 “Tamannya juga seperti asal tumbuh saja. Ukuran taman tidak rata dan rapih, beda dengan taman yang dibangun Kabupaten Sukabumi, semua rapih,” ujar Saeful.

Saeful mempertanyakan kinerja Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor, khusunya yang membidangi pertamanan.

 “Apakah DLH melakukan perawatan atau tidak. Kalau ada perawatan, masa sih kondisi taman seperti itu,” tegasnya.

Saeful minta agar Pemkab Bogor lebih memperhatikan keberadaan taman yang ada di Kecamatan Cigombong, maupun taman batas lainnya yang ada diperbatasan wilayah. Alasannya, agar warga luar yang masuk ke wilayah Kabupaten Bogor dari jalur Sukabumi, merasa takjub dengan keberadaan taman indah, terawat dan bersih.

 “Ini akan menjadi penilaian positif dari warga luar saat melihat taman batas milik Pemkab Bogor indah, bersih dan terawat. Mungkin bisa menjadi daya tarik juga bagi warga luar untuk berkunjung ke Kabupaten Bogor,” imbuhnya.

Kartolo, warga Kecamatan Cigombong lainnya mengungkapkan, tidak adanya fasilitas pendukung disekitar lokasi taman batas, membuat taman tersebut kerap dijadikan tempat berkumpul sekolompok remaja.

 “Disekitar taman tidak ada lampu penerangan. Makanya taman itu sering dijadikan tempat nongkrong dan melakukan kegiatan negatif, baik tempat mabuk sampai pacaran,” tukasnya.

** Dede Suhendar/Deni Pratama

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles