JURNAL INSPIRASI – Kembali, proyek Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor yang pengerjaannya belum selesai alias molor ditemukan di wilayah selatan. Kali ini, proyek rehabilitasi ruang kelas bertingkat SDN 2 Cipelang yang dikerjakan CV. Mandosi Jaya belum rampung pengerjaannya.
Dari pantauan Jurnal Bogor, proyek yang bersumber dari Anggaran Pengeluaran Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bogor senilai 735 juta lebih itu, dimulai dari tanggal 12 Oktober hingga 28 Desember 2021.
Cilung, warga Kecamatan Cijeruk mengaku heran dengan pekerjaan proyek di SDN 2 Cipelang yang sampai saat ini belum selesai pembangunannya. Padahal, sesuai dengan kontrak, batas waktu pengerjaan sudah terlambat.
“Kalau batas waktu sampai tanggal 28 Desember 2021, berarti pengerjaan sudah molor selama 6 hari,” katanya kepada wartawan tidak jauh dari lokasi proyek, Senin (3/1/2022).
Menurutnya, melihat kondisi bangunan yang belum mencapai tahap finishing atau akhir, tentunya menghambat pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang sebentar lagi sudah diperbolehkan PTM (Pelajaran Tatap Muka).
“Ini kan bisa menghambat kegiatan PTM yang akan dilaksanakan pihak sekolah,” ujar Cilung.
Cilung mengungkapkan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor dalam hal ini Disdik jangan melakukan pembiaran terhadap pelaksana proyek yang sudah merugikan, baik pemerintah maupun masyarakat.
“Masyarakat jelas dirugikan, lantaran menghambat kegiatan belajar. Makanya pemerintah harus menindak tegas pelaksana proyek,” paparnya.
Selain pelaksana, lanjutnya, konsultan pengawas yang mengawasi pelaksanaan proyek rehabilitasi SDN 2 Cipelang, harus ikut bertanggungjawab dengan molornya pengerjaan tersebut.
“CV. Rorompok Raos Dimensi selaku konsultan pengawas, harus diberikan sanksi tegas juga. Lantaran tidak melaksanakan fungsinya dengan baik dan benar,” tegas Cilung.
Ditemukannya proyek rehabilitasi ruang kelas bertingkat SDN 2 Cipelang, menjadi rentetan tiga proyek dibawah Disdik Kabupaten Bogor yang gagal dalam pengerjaannya. Sebelumnya, proyek pembangunan unit gedung baru (UGB) SMPN 3 Megamendung yang dikerjakan CV. Ratu Zalva juga pengerjaannya molor, bahkan masih dibawah 60 persen progres pembangunan nya.
Begitu juga dengan proyek proyek pembangunan unit gedung baru (UGB) atau unit sarana baru (USB) Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Caringin, Kecamatan Caringin yang dikerjakan CV. Oryano, Dimana, proyek yang menghabiskan duit rakyat sebesar 5,8 miliar tersebut, hingga batas waktu pengerjaan tanggal 22 Desember 2021 belum juga selesai.
** Dede Suhendar/Deni Pratama