JURNAL INSPIRASI – Sudah 8 tahun keberadaan rumah yang dihuni 7 jiwa dari dua keluarga keberadaannya sangat mengkhawatirkan. Dengan kondisi tersebut, rumah ini layak dapat bantuan rumah tidak layak huni (RTLH), namun tak kunjung didapat.
Terlihat bangunan tua yang berada di Kampung Bojong Kancas RT 04 RW 06 Desa Barengkok, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor itu hampir semua sudut rumahnya sudah mengalami kerusakan sangat parah, sehingga membuat penghuninya di tengah ancaman ambruk.
“Kalo hujan saya ngungsi ke rumah tetangga, soalnya sangat khawatir jika di tempati,” kata Eha (32) pemilik rumah tersebut kepada Jurnal Bogor, Minggu (26/12).
Baca Juga Bupati Berikan Penghargaan ke SD IT Al Muhajirin
Eha menceritakan, dia menempati rumah itu sudah sejak lama. Meskipun keberadaan rumahnya cukup mengkhawatirkan namun ia tetap tinggal, karena sumber pendapatan yang didapat tidak menentu.
“Suami saya bekerja ojek online di Serpong Tangerang, sedangkan saya jualan seblak kalo lagi ada itu juga,” ungkapnya.
Bahkan Ia juga menyebut, sempet dijanjikan oleh pemerintahan desa akan dibangun rumah layak huni, namun sudah dua tahun menanti tak kunjung terealisasi.
“Pak kades juga tau kondisi rumah saya, ia sempet kesini waktu penyemprotan disinfektan lalu meminta KTP, tapi hingga kini tidak ada respons lagi,” ujarnya.
“Ibu RT nya juga sempat bilang, rumah saya mau ada bantuan bedah rumah, rumah saya sudah masuk dalam pengajuan, akan tetapi sampai saat ini tidak ada,” tambahnya.
BACA JUGA Selain Peningkatan Kapasitas, Pemdes Batutulis Alokasikan DD Tahap Akhir Hotmix Jalan
Eha juga mengaku bosan menanti rumahnya yang tak kunjung ada perbaikan dari pemerintah desa.
“Saya menanti harapan yang pasti hingga bosan, cuma di PHP in doang,” imbuhnya.
Dengan kondisi itu dirinya juga saat ini tidak mendapatkan bantuan tunai maupun nontunai.
“Dulu sempet dapet uang bantuan sosial BLT DD, kalo sekarang mah udah nggak dapet lagi,” kata dia.
Sementara itu, Ketua RT setempat Yati membenarkan keberadaan rumah itu sudah tidak layak untuk dihuni dan sudah dimasukan ke pengajuan akan tetapi dana tersebut dialihkan untuk Covid-19.
BACA JUGA Pandemi Covid, Warga Desa Setu Beralih Profesi dari Marketing Jadi Jualan Kopi Keliling
“Ya rumah Bu Eha sudah masuk ke pengajuan cuman dananya masih dipakai Covid-19 ya, rumahnya sudah difoto, pak kades juga tau,” ujarnya.
Sementara ia menyebut keluarga Eha sudah mendapatkan bantuan dari BLT DD sebanyak tiga kali akan tetapi dia dapat di kantor pos sehingga BLT-DD miliknya dialihkan ke orang lain.
**andres