JURNAL INSPIRASI – Pekerja Unit Pelaksana Teknis (UPT) Jalan dan Jembatan Kelas A Wilayah II, melakukan pembersihan tanah tebing yang longsor beberapa hari lalu di Kampung Tapos, Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor. Evakuasi tanah itu dilakukan, karena menutupi saluran air atau drainase ruas Jalan Cibedug-Citapen.
Indra, mandor pekerja jalan mengatakan, longsor di tebing pemukiman warga yang masuk ke Desa Citepan ini, menutupi saluran air ruas jalan Kabupaten Bogor.
“Kalau dibiarkan, aliran air di drainase akan tersumbat. Akibatnya air yang seharusnya mengalir di saluran, malah tumpah ke jalan,” katanya kepada wartawan saat evakuasi, Rabu (22/12).
BACA JUGA Jelang Nataru, Pemcam Cijeruk Lakukan Pendataan dan Bentuk Tim Gabungan
Selain membersihkan tanah, lanjutnya, pascaterjadi bencana longsor, saluran air juga dipenuhi sampah dan ranting bekas pohon. Sehingga, pengerjaan evakuasi ini harus dilakukan dengan menurunkan banyak pekerja.
Di sekitar ruas jalan ini, ada dua titik tebing yang longsor secara bersamaan. Dan itu terjadi, beberapa hari lalu tepatnya saat wilayah ini diguyur hujan lebat disertai angin.
“Jadi di dua titik tebing tersebut, kami dari pekerja UPT Jalan dan Jembatan, melakukan evakuasi,” ujar Indra.
Tanah dan sampah bekas longsoran, sambung Indra, dibawa dengan menggunakan kendaraan operasional dinas untuk dibuang ke tempat pembuangan.
“Kami lakukan evakuasi sampai saluran air benar-benar bersih dan tidak ada lagi tanah maupun sampah yang menyumbat,” paparnya.
BACA JUGA Alokasi Samisade, Ketakutan Warga Loji Diketahui Kades
Penanganan yang dilakukan secara gerak cepat (Gercep) ketika ada kejadian yang masuk kedalam kewenangannya oleh para pekerja dibawah Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Bogor itu, seakan menjadi ciri khas.
“Apa pun permasalahan yang berkaitan dengan kewenangan UPT Jalan dan Jembatan, harus dilakukan secara Gercep. Ini bagian dari pelayanan kami kepada warga terutama para pengguna jalan,” paparnya.
Nanda, warga Kampung Tapos menyatakan, adanya para pekerja yang membersihkan tanah tebing di ruas jalan menuju rumahnya itu, membuat nyaman para pengguna jalan.
BACA JUGA Andalkan Perkebunan, Desa Setu Rintis Jadi Desa Wisata
“Sebelum dilakukan evakuasi, tanah bekas longsor tebing menutup sebagian jalan. Jadi mengganggu pengguna jalan saat melintas. Belum lagi tanah bekas longsor itu membuat jalan jadi licin,” jelasnya.
Ibu dua anak itu pun mengapresiasi langkah Gercep para pekerja jalan yang bermarkas di Komplek Pemerintahan Ciawi tersebut.
“Kalau bukan pekerja jalan yang melakukan pembersihan, mungkin tanah tebing yang longsor ini masih ada dan mengganggu pengguna jalan,” tukas Nanda, wanita hijaber ini.
**dede suhendar