27.6 C
Bogor
Saturday, November 23, 2024

Buy now

spot_img

Resmikan Kampung Herbal, Ade Yasin Apresiasi Kesadaran Warga Pelihara Lingkungannya

JURNAL INSPIRASI– Bupati Bogor, Ade Yasin meresmikan Kampung Herbal di Villa Permata Mas, Desa Bojong Nangka, Kecamatan Gunung Putri, Rabu (24/11/2021). Dalam kesempatan tersebut, Ade Yasin memberikan apresiasi kepada warga setempat yang memiliki tingkat kesadaran yang tinggi dalam memelihara lingkungannya.

Halimatu Sadiyah Iwan

Turut hadir pada peresmian tersebut, Ketua PKK Kabupaten Bogor, Halimatu Sadiyah Iwan, perwakilan PT. Bintang Toedjoe, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Aspemkesra), Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB), Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW), Ketua Ikatan Keluarga Istri Anggota Dewan (IKIAD) beserta jajaran Pemkab Bogor dan unsur Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam).

BACA JUGA Kejar Target 70 Persen Hingga Akhir Tahun, Pemdes Cigudeg Door to Door Vaksinasi

Ade Yasin bersyukur bisa launching Kampung Herbal dan panen perdana jahe merah di Desa Bojong Nangka. Dia melihat sekeliling desa dan masyarakat sudah menanam di masing-masing pekarangan rumahnya ada tanaman herbal seperti jahe merah, sereh, terus ada lengkuas dan lain-lain. Ada sayuran juga, seperti sayuran hidroponik, selada, tomat, cabai, dan lain-lain.

“Ini luar biasa, warga di kampung ini semuanya punya kesadaran yang tinggi dalam memelihara lingkungannya, dengan menanam tanaman yang bermanfaat untuk keluarga maupun bisa bernilai ekonomis,” ungkap Ade.

Ade menerangkan, ada kerjasama juga dengan PKK Kabupaten Bogor dan PT. Bintang Toedjoe. Mereka berikan support berupa bibit tanaman, lalu ditanam dan dirawat oleh ibu-ibu. Nah tanaman ini nantinya setelah jadi, dipanen dan dijual kembali ke PT. Bintang Toedjoe. Bupati menilai, ha ini suatu kolaborasi yang ada manfaatnya.

BACA JUGA Meski Alami Penurunan, Pembuat Batu Bata di Sadengkolot Masih Bertahan

“Kemudian saya lihat, kampung ini kan rapi, ada warna-warni pagarnya juga, terus ditanam tanaman yang bermanfaat, seperti sayuran dan herbal. Jadi saya kira kampung herbal ini bisa juga jadi destinasi wisata sehat bugar. Karena selain ada tanaman itu, juga ada minuman-minuman khas disini, dari hasil tanaman pekarangan,” terang Ade.

Ade menjelaskan, ada keripik daun kelor, ada minuman jahe, lemon, sereh dan lain-lain. Daerah ini bisa jadi objek wisata juga karena kondisi kampungnya juga rapi dan bersih. Dia mencontohkan, kalau di Tamansari ada wisata tanaman hias, di sini juga ada wisata tanaman herbal, sehingga semakin memperkaya pilihan wisata, bahkan bisa menjadi percontohan, orang-orang dari luar Kabupaten Bogor akan datang ke sini untuk studi banding.

“Artinya kita punya tambahan kampung produktif, sehingga ini bisa diduplikasi oleh kampung-kampung lainnya di seluruh Kabupaten Bogor, khususnya di Gunung Putri,” tandas Ade.

BACA JUGA Fokus Percantik Pusat Kota, Warga Pinggiran Kota Bogor tak Diperhatikan

Selanjutnya, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bogor, Halimatu Sadiyah Iwan menjelaskan, pada dasarnya proses pembangunan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja, melainkan seluruh pihak. Salah satunya dilaksanakan melalui Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga atau PKK. Kegiatan-kegiatan PKK secara nyata dan bertahap telah menunjukan keberhasilan, serta pengakuan yang luas dari berbagai kalangan.

“Tim penggerak PKK Kabupaten Bogor bekerja sama dengan PT. Bintang Toedjoe untuk membentuk pembina dan membina Kampung Herbal di Kabupaten Bogor. Kami memilih Desa Pamekarsari Kecamatan Parung dan Desa Bojong Nangka Kecamatan Gunung Putri sebagai proyek percontohan,” ujar Halimatu Sadiyah.

BACA JUGA UIKA Bogor Rencanakan Pembangunan UIKA Kampus II

Ia menerangkan, Program Kampung Herbal yang disponsori oleh PT. Bintang Toedjoe merupakan program yang tepat guna dan berdaya guna di tengah-tengah situasi dan kondisi masyarakat yang sedang menghadapi pandemi Covid-19. Tanaman herbal bukan hanya untuk sekedar koleksi atau penghias halaman rumah. Akan tetapi, merupakan alternatif lain dalam hal pengobatan serta memiliki nilai ekonomi yang sangat baik untuk dikembangkan.

“Saya mengajak kepada seluruh kader PKK agar senantiasa menjaga dan memelihara warisan nenek moyang kita dengan memanfaatkan tanaman herbal yang ada di sekitar kita, sebagai pengobatan alternatif selain penggunaan obat berbahan kimia.  Mudah – mudahan kedepan, kerjasama ini bisa berkembang hingga merambah ke desa-desa yang lain yang ada di wilayah Kabupaten Bogor,” ajaknya.

**naynur’ain

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles