JURNAL INSPIRASI – Sejumlah proyek pembangunan infrastruktur yang tengah dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor kembali mendapatkan sorotan publik.
Setelah sebelumnya sejumlah pembangunan tersebut mendapatkan sorotan lantaran dikerjakan di pertengahan hingga akhir tahun. Kali ini sorotan tertuju lantaran sejumlah proyek pembangunan infrastruktur tergolong hanya dilakukan di pusat kota saja.
Anggota Komisi IV DPRD Kota Bogor Akhmad Saeful Bakhri menilai, saat ini fokus pembangunan infrastruktur di Kota Bogor hanya terpusat di kota.
BACA JUGA Agar Handal Tetapkan Strategi Organisasi, PPMKP Bekali Perencana dengan Pelatihan Penyusunan Renstra
Padahal, di pelosok Kota Bogor masih banyak wilayah yang belum terjamah oleh pembangunan infrastruktur yang memadai bagi masyarakat. Kampung Rambay dan Kampung Tarikolot di Kelurahan Ciluwer misalnya.
Di sana sarana infrastruktur bagi masyarakat belum semuanya terpenuhi. Bahkan sarana moda transportasi publik pun belum ada yang mengaspal di daerah tersebut.
“Pembangunan yang ada terlalu fokus di pusat kota, sementara warga yang tinggal di batas Kota Bogor belum merasakan pembangunan infrastruktur. Bukan kah mereka juga warga Kota Bogor,” katanya, Rabu (24/11/2021).
ASB menilai, seharusnya fokus pembangunan infrastruktur yang dilakukan Pemkot Bogor harus memiliki keberpihakan kepada masyarakat serta memberikan manfaat besar bagi warga.
BACA JUGA Siap Jadi Warisan Dunia, 1500-an Pusaka Ada di Saung Kujang
“Penanganan banjir yang terjadi di Kelurahan Tanah Baru, Kelurahan Cibuluh, Kampung Bebek di Kelurahan Kedunghalang misalnya. Seharusnya itu yang menjadi titik fokus pemerintah. Bukan justeru membangun infrastruktur di pusat kota,” ketusnya.
Pihaknya juga mempertanyakan, apakah anggaran puluhan miliar yang digunakan Pemkot Bogor untuk melakukan pembangunan infrastruktur memberikan manfaat besar bagi kelangsungan masyarakat Kota Bogor atau justru sebaliknya.
“Di sini kami pertanyaan apakah puluhan miliar pembangunan itu berdampak besar bagi masyarakat? Paling hanya dirasakan oleh sebagian besar masyarakat saja. Apalagi saat ini pembangunan yang ada tergolong tersentral di pusat kota saja. Sementara wilayah pinggiran kurang diperhatikan,” tutupnya.
**ahmadsolehudin/mg-uika