JURNAL INSPIRASI – Pemasangan plang “DILARANG MASUK” yang dilakukan oleh KPRI-1 dengan atas nama pemilik tanah SHM, H.J R.O SUHAEDAH di sekolah SMK Generasi Mandiri, Kampung Parung Dengdek, Desa Wanaherang, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor menimbulkan aksi dari warga dan alumni sekolah tersebut, Senin (22/11/21).
Salah satu warga yang melakukan orasi damai, Dede Ibnu Arifin mengatakan, segenap warga Parung Dengdek menolak adanya pemasangan plang karena sangat menganggu kegiatan siswa dalam melakukan proses belajar mengajar.
“Plang berisi tulisan larangan masuk ke sekolahan Generasi Mandiri, mungkin tujuan pemasangan plang yaitu untuk menyegel dan tidak boleh ada aktivitas belajar mengajar di sekolahan Generasi Mandiri” ucapnya diwawancarai wartawan Jurnal Bogor.
BACA JUGA: Lomba Senam Pancakarsa di Jonggol Hanya Diikuti 6 Desa
Lanjutnya, Dede Ibnu Arifin menyampaikan, sejarah SMK Generasi Mandiri dulunya sebelum ada bangunan sekolah, tempat ini hanya lahan kosong. Bahkan dulunya untuk sarana pemakaman umum dan sepengetahuannya dari kecil ini tanah ini milik negara.
“Makanya kami sebagai warga kaget, sampai ada yang menyuratkan atas nama pribadi dan sampai kapan pun kami akan menjaga, karena ini adalah sarana pendidikan dan sarana untuk mencerdaskan warga masyarakat disini,” ujarnya.
Sejumlah siswi sekolah, Hani dan Dea juga mengatakan menolak jika sekolahannya harus diambil alih dan dipasang plang dilarang masuk. “Karena ini sekolahan kita bersama kita harus kita pertahankan, kita dapat kabar pun dari anak sekolah lain,” tuturnya.
BACA JUGA: Pemdes Sukanegara Bangun Jalan Penghubung Antardesa
Ia berharap permasalahan cepat selesai dan meminta Bupati Bogor dan Dinas Pendidikan agar menggelar pembelajaran di sekolah seperti biasa.
“Teruntuk Ibu Bupati Bogor dan Dinas Pendidikan kami mewakili seluruh siswa dan siswi SMK Generasi Mandiri meminta tolong dan bantuannya untuk mempertahankan tanah sekolah kami,” tutupnya penuh harap.
Sampai diturunkannya berita ini belum ada penjelasan pasti sebab musabab pemasangan plang larangan masuk, baik dari kepala sekolah SMK Generasi Mandiri, maupun dari perwakilan pemilik lahan.
**Nay/Wisnu