JURNAL INSPIRASI – Pemerintah Desa (Pemdes) Cigudeg, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, secara serentak menggelar Launching Program Satu Miliar Satu Desa (Samisade) di tiga titik kegiatan pembangunan. Upaya ini mengingat tahun 2022 sudah dekat.
“Tanpa mengurangi kualitas bangunan, ditargetkan proses pengerjaan bisa selesai sebelum akhir tahun,” ujar Kepala Desa Cigudeg Andi Supriadi kepada awak media, Selasa (16/11).
Dijelaskannya, saat ini Pemerintah Desa Cigudeg mendapat kucuran dana dari program Samisade tahap pertama sebesar 40 persen. Pamanfaatan anggaran tersebut membangun insfrastruktur jalan di Kampung Baru Tujuh RW 22, Ciahok dan Kampung Citeureup di wilayah RW 16.
BACA JUGA: Musrenbangdes, Desa Leuwinutug Pamerkan Hasil UMKM
“Lima belas hari kerja diharapkan selama berjalannya pembangunan selesai tepat waktu,” harap Kades.
Andi Bram sapaan akrabnya menyebutkan, kondisi jalan sudah cukup lama tak tersentuh pembangunan sehingga hadirnya Samisade dari Bupati Bogor, pembangunan infrastruktur di wilayah Cigudeg bisa dilakukan dan menjadi prioritas.
“Selama ini jalan tak ada perbaikan, keluhan pun sering dirasakan masyarakat karena jalannya tidak bagus. Mudah-mudahan setelah di hotmix warga bisa menikmatinya,” tandasnya.
Maka itu, kata Bram, pengerjaan jalan itu menjadi agenda utama lantaran keadaan jalan itu cukup vital yang biasa dilalui warga.
BACA JUGA: Pembangunan GOM Dipertanyakan Kepada Dewan Dapil Selatan
Sementara ada sekitar 700 kepala keluarga yang berada di pelosok kampung yang mayoritas sebagai bertani palawija seperti kacang dan sayur mayor sehingga nantinya mereka bisa menikmati pembangunan jalan dari program Samisade.
“Akses jalan yang memadai tentu sebagai penunjang jalannya roda perekonomian masyarakat disini,” jelasnya.
Sementara itu Camat Cigudeg Pardi mengungkapkan, Samisade merupakan program unggulan yang pertama di Kabupaten Bogor. Diharapkan masyarakat bisa manfaatkan pembangunan insfrastruktur jalan dengan sebaik-baiknya.
Keberadaan jalan yang menghubungkan 3 kampung terlihat sangat strategis sehingga menjadi sarana untuk memperlancar mobilisasi hasil panen masyarakat. “Oleh sebab itu ketika selesai dibangun, terpenting perhatikan pemeriharaannya agar kualitas aspal itu bisa bertahan lama, maka saluran airnya harus dijaga juga,” tandasnya.
**ekon/andres