JURNAL INSPIRASI – Status PPKM Kota Bogor telah turun ke level 1 bersama wilayah aglomerasi Jabodetabek lainnya. Kendati demikian, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor belum membuka taman-taman kota. Sementara di daerah lain di Jabodetabek sudah membuka fasilitas publik tersebut.
Menanggapi hal itu, Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengatakan bahwa Pemkot Bogor masih mengkaji dan menghitung kemungkinan risiko pembukaan taman.
Menurur Dedie, membuka taman publik tidak semudah pelonggaran membuka kembali tempat-tempat usaha atau sektor bisnis. Lantara. bisa terkontrol dan jumlahnya bisa diprediksi serta limitatif.
BACA JUGA: Proyek Masjid Agung Baru 37 Persen
“Kami ingin menghindari kerumunan masyarakat dalam jumlah besar,” ujar Dedie kepada wartawan, Sabtu (6/11).
Kata dia, adanya kerumunan di taman publik akan memicu hal lain, seperti adanya pedagang hingga membludaknya kendaraan yang parkir.
“Karena itu kami sedang menghitung agar risikonya tidak terlalu besar,” imbuh dia.
BACA JUGA: HMI Pertanyakan Anggaran Penyehatan PDJT
Lebih lanjut, kata Dedie, Pemkot Bogor saat ini terus membuka peluang bagi kegiatan-kegiatan usaha yang sudah diperbolehkan buka secara bertahap. Diantaranya Tempat Hiburan Malam.
“Kami ingin memberikan peluang bagi mereka untuk kembali membuka usahanya,” pungkasnya.
**fredykristianto