JURNAL INSPIRASI – Sejumlah murid SMPN 1 Leuwisadeng, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor, mengeluhkan tahapan uji coba kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
Keluhan tersebut karena waktu PTM hanya 20 menit per mata pelajaran, sehingga materi yang disampaikan guru tidak sepenuhnya diresap.
Vika, Kelas IX mengatakan, akibat kelamaan tidak masuk sekolah, daya tangkap terhadap materi pembelajaran diakuinya berkurang.
BACA JUGA: Berbahaya, Motor Dilarang Lintasi Sholis
“Ada sih kendalanya gara-gara kelamaan tidak sekolah jadi daya tangkap menjadi kurang,” ungkapnya kepada Jurnal Bogor, Rabu (03/11/2021).
Ia pun menjelaskan, dengan metode pembelajaran yang diterapkan hanya 20 menit per mata pelajaran dinilai tidak efektif dan tidak bisa diserap secara utuh.
“Kalo cuma 25 menit gak akan masuk materi pembelajarannya. Jadi, kangen banget suasana sekolah seperti dulu,” katanya.
BACA JUGA: Hanna Kirana Meninggal Akibat Gagal Nafas
Sementara itu, Kepala Sekolah SMPN 1 Leuwisadeng Atang mengatakan, PTM yang digelar sesuai regulasi yang diterapkan pemerintah, meski menjadi hambatan buat guru mengingat waktu yang diberikan untuk satu mata pelajaran hanya sekitar 20 menit.
“Tentunya ini menjadi keluhan para guru juga. Sehingga kita menerapkan pembelajaran jarak jauh di luar jam sekolah agar lebih terserap mata pelajaran oleh para murid,” ujarnya.
Regulasi yang diberikan oleh Dinas Pendidikan terkait penerapan PTM sendiri hanya 2 jam per hari dengan metode shifting.
BACA JUGA: Keuangan tak Sehat, PDJT Alami Kerugian Besar
Yakni shif pertama dari pukul 08:30 WIB sampai 10:30 WIB, dan akan dimulai kembali pukul 12:30 WIB sampai 13:30 WIB.
“Tentunya saya berharap agar kegiatan PTM bisa kembali dilaksanakan seperti sebelumnya, semoga awal tahun 2022 bisa kembali normal,” pungkasnya.
**andres