JURNAL INSPIRASI – Hujan lebat yang mengguyur wilayah Ciawi dan sekitarnya pada Kamis (28/10) siang, membuat sejumlah tempat usaha di sepanjang Jalan Seuseupan-Banjarwaru, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, digenangi air.
Seperti yang terlihat di lokasi Bakso Seuseupan. Derasnya hujan dan terjadinya penyempitan drainase mengakibatkan air masuk kedalam dan membuat panik para pengunjung.
Salah seorang pegawai Bakso Seuseupan mengatakan, kejadian banjir ke tempat usahanya itu, baru-baru ini. Karena sebelumnya tidak pernah terjadi banjir ke tempatnya tersebut.
BACA JUGA: Buku ‘Sepenggal Cerita dari Sekolah Ibu – 25 Kisah Inspiratif’ Segera Dilaunching
“Baru dua kali ini terjadi banjir. Biasanya setiap hujan lebat, tidak pernah sampai air masuk kedalam tempat kami usaha,” kata pria paruh baya yang menjadi kasir di Bakso Seuseupan.
Menurutnya, banjir ini terjadi setelah ada perbaikan jalan dari aspal ke beton. Dimana, saat dilakukan pengerjaan tidak memperhatikan kondisi saluran drainase.
 “Ini seperti terjadi penyempitan pada drainase. Karena derasnya hujan, air yang seharusnya mengalir di drainase malah meluap ke jalan. Akhirnya masuk ke tempat-tempat usaha yang ada disini,” ungkap pegawai yang enggan namanya disebutkan itu.
BACA JUGA: LPBI NU Kabupaten Bogor Bersama Raufal Vaksinasi Santri dan Warga Sekitar Pondok
Sementara, Saeful Jamal pengunjung Bakso Seuseupan mengaku kaget saat tiba-tiba datang air dan menggenangi tempat makan.
“Gimana tidak kaget, sedang santai makan bakso, kaki terasa basah. Saat saya lihat ke bawah, ternyata air sudah sampai tumit,” akunya.
Saeful menilai, kejadian tersebut disebabkan adanya penutupan saluran drainase di sepanjang Jalan Seuseupan-Banjarwaru. Sehingga, air yang seharusnya mengalir di saluran drainase, malah ke jalan.
BACA JUGA: Desa Cigudeg Tata Infrastruktur dengan Hotmix Jalan
“Wajar saja banjir juga, toh drainasenya saja ditutup dan dijadikan tempat usaha,” tegasnya.
Saeful menyayangkan dengan sikap pemerintah, dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Bogor yang terkesan melakukan pembiaran.
“Harusnya ketika ada bangunan melanggar garis sempadan jalan dan menutup saluran air, pemilik diberikan teguran, jangan dibiarkan saja. Kalau sudah terjadi banjir seperti ini, siapa yang disalahkan,” imbuhnya.
Selain banjir, derasnya hujan membuat pohon yang ada di jalan alternatif menuju Sukabumi itu tumbang dan menutup jalan hingga menganggu arus lalu lintas.
BACA JUGA: Gaji tak Dibayar, Pekerja Dunkin Donuts Protes
Menggunakan peralatan seadanya, warga di dua desa, yakni Desa Banjarwaru dan Desa Bendungan, Kecamatan Ciawi, melakukan evakuasi dibawah guyuran hujan dengan memotong-motong bagian pohon tersebut agar tidak menghalangi jalan.
**dedesuhendar