JURNAL INSPIRASi | Pengembangan kawasan pertanian berbasis korporasi di Jawa Timur tertuang dalam Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) No. 18 tahun 2018 terus didukung oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) melalui BPTP Jawa Timur.
Setelah sukses menggelar focused group discussion (FGD) beberapa waktu lalu, BPTP Jatim kini menggelar bimbingan teknis bagi peternak penerima manfaat dalam kegiatan. Kegiatan ini merupakan bagian dari hilirasi inovasi Balitbangtan sekaligus bentuk pendampingan yang dilakukan oleh BPTP Jatim.
BACA JUGA: Itjen Kementan Kunjungi Pembangunan BPP Malingping dan Pagelaran
Acara bimtek diselenggarakan di Ballroom Convention Insumo Palace Hotel Kediri dihadiri sekitar 100 orang peternak yang berasal dari 5 kelompok tani-ternak dari 3 desa di Kecamatan Ngadiluwih. Bimtek dihadiri oleh Kepala Bidang Peternakan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kab. Kediri Ir. Istar Abadi, M.Agr yang menyampaikan bahwa bimtek ini diharapkan bisa ditiru dan berkembang di wilayah lainnya terlebih lagi membangkitkan motivasi dan kekompakan kelompok.
“Saat ini realisasi fisik persiapan bangunan kandang sudah mencapai 70% dan kami berharap sisa drealisasi fisik sebesar 30% dapat diselesaikan sesegera mungkin agar proses budidaya segera siap lakukan,” ujar Istar.
BACA JUGA: Rehab Total BPP di Banten Bawa Berkah Bagi Warga
Dalam sambutan pembukaan bimtek, Kepala BPTP Jatim Dr. Catur Hermanto menyampaikan bahwa kegiatan bimtek ini dapat menjadi ajang bertukar pengalaman antara sesama peternak dan narasumber dari Balitbangtan. Penguasaan teknis dan manajemen pemeliharaan serta kelembagaan peternak yang solid menjadi faktor penentu keberhasilan peternak.
“Dinamika antara semua pelaku usaha sapi potong perlu dibangun, mari kita wujudkan kelembagaan korporasi peternak sapi potong yang saling terhubung antara penyedia input, peternak, pasar dan kelembagaan pendukung lainnya,” tutur Catur.
Bimtek sesi pertama diisi oleh pemaparan secara panel materi formulasi ransum sapi potong oleh NH. Krishna, S.Pt., M.Si peneliti dari Loka Penelitian Sapi Potong (Lolitsapi) Grati dan budidaya hijauan pakan ternak dan pengawetan pakan oleh Muhammad Faisol Rusdi, S.Pt pengawas mutu pakan dari Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari.
BACA JUGA: Kolaborasi BPPSDMP dan Komisi IV DPR RI Tingkatkan Kapasitas Petani Ponorogo
Tidak hanya itu, peserta juga diberikan materi pengelolaan limbah pertanian untuk mengubah paradigma peternak dalam penanganan limbah sehingga bisa dimanfaatkan baik sebagai pupuk organik maupun sumber pendapatan tambahan oleh Ir. Adi Wijayanto DS, M.Sc praktisi peternakan yang pernah bertugas di BBPP Batu.
Beberapa catatan dari hasil sesi diskusi peserta dan narasumber yakni tentang kesesuaian atau daya adaptasi bibit ternak terhadap kondisi lingkungan. Selain itu, ketersediaan pakan menjadi tantangan yang perlu dijawab melalui penerapan teknologi budidaya hijauan pakan ternak (HMT) unggul, pembuatan konsentrat dengan formulasi yang tepat dan efisien.
BACA JUGA: Pelatihan Manajerial BPP Konstratani Tingkatkan Kapasitas Penyuluh Mojokerto
“Untuk mendukung penyediaan HMT dikelompok peternak, kami juga telah mengenalkan benih sorgum untuk ditanam sebagai salah satu hijauan yang berkualitas untuk pakan sapi”, terang Abu Bakar, S.Pt.,MM selaku penanggung jawab kegiatan pendampingan dari BPTP Jatim.
Diitemui disela-sela acara, Suparudin selaku kelompok tani Makmur dari Desa Badal menyampaikan bahwa bimtek ini memberikan manfaat ilmu dan berharap kegiatan ini terus berlanjut serta ada manfaat finansial bagi kelompok peternak sapi di desa.
Semoga kegiatan ini menjadi awal tumbuhnya korporasi peternak sapi potong di Kabupaten Kediri.
** Abu Bakar/BBPP Batu