Bogor | Jurnal Inspirasi
Pembangunan infrastruktur dan pertumbuhan ekonomi di tiga desa yang ada di Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor dan Kelurahan Katulampa, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, dalam beberapa tahun kedepan bakal lebih maju dan tumbuh menjadi pusat ekonomi baru di wilayah perbatasan.
Perlahan namun pasti, perubahan wajah di wilayah perbatasan kota dengan Kabupaten Bogor itu mulai terlihat, satu diantaranya pembukaan dan pelebaran jalan akses menuju Tol Jagorawai. Perubahan itu tak lepas dari peran PT Summarecon Agung Tbk, yang membangun kawasan hunian baru.
“Kemajuan pembangunan, khususnya di sektor infrastruktur di wilayah Sukaraja, khusus di Desa Sukatani, Nagrak dan Cibanon, tak dipungkiri sebagai imbas positif dari dibangunnya kawasan hunian baru oleh pengambang, salah satunya PT Summarecon,” kata Wakil Bupati Bogor Iwan Setiawan, Senin (18/10) dihubungi Jurnal Bogor.
Iwan menegaskan, setiap aktivitas usaha, termasuk pembangunan kawasan hunian haruslah memiliki nilai tambah secara ekonomi kepada lingkungan, seperti serapan tenaga kerja lokal untuk mengurangi pengangguran. Selain itu, sambung Iwan, nilai tanah di tiga desa yang akan terdongkrak karena keberadaan Summarecon, sektor infrastruktur pembangunannya akan lebih digenjot agar tidak ada ketimpangan.
“Konsep ini akan kita padukan dan jalankan bersama pengembang, tentunya berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Bogor, kenapa? karena lokasi perumahan Summarecon berada di perbatasan dengan gerbang utama ada di wilayah Kota Bogor,” ujarnya.
Kepada Desa Sukatani Suhendar mengungkapkan, keberadaan Summarecon yang pembangunnya dimulai saat pandemi Covid-19 membawa dampak signifikan bagi kemajuan Desa Sukatani, dan dua desa lainnya di Kecamatan Sukaraja.
“Bahkan, banyak warga desa kami yang dipekerjakan di sana, seperti sebagai pemelihara taman dan lain-lainnya. Akses warga yang akan beraktivitas ke Jakarta, kini lebih cepat setelah dibukanya pintu tol Katulampa. Ini salah satu dari sekian dampak positif dari kehadiran perumahan Summarecon,” ungkapnya.
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim menjelaskan, keberadaan perumahan Sumarecon yang lokasinya ada wilayah Kecamatan Sukaraja, tentunya memiliki dampak bagi percepatan perkembangan wilayah Kecamatan Bogor Timur, khususnya Kelurahan Katulampa, untuk bisa memenuhi kebutuhan fasilitas penunjang, seperti bidang kesehatan, pendidikan, bahan pokok dan perdagangan.
“Kesempatan lainnya yang bisa diambil Kota Bogor, yakni termanfaatkannya potensi fasilitas air minum dari SPAM Katulampa untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi warga Sumarecon. Di luar dari itu bisa juga ada potensi keuntungan timbal balik yang diperoleh, seperti akses jalan baru, fasilitas olahraga dan hiburan serta fasilitas lainnya,” ungkapnya.
Sementara itu, Presiden Direktur PT Summarecon Agung Tbk, Adrianto P. Adhi menegaskan, sebagai pengembang properti terkemuka, Summarecon tidak akan pernah berhenti untuk memberikan kontribusi kepada negeri. “Bahkan, si saat pandemi ini, kami terus menjalankan kegiatan usaha, agar perekonomian tetap terus berjalan,” katanya.
Direktur Summarecon Sharif Benyamin menambahkan, Summarecon Bogor merupakan pengembangan berskala kota yang di dalamnya akan saling terintegrasi antara hunian, dengan fasilitas kota lainnya seperti tempat usaha, komersial, pendidikan, kesehatan, dan hiburan yang memungkinkan penghuni dapat melakukan beragam aktivitas didalamnya.
“Dengan luas 500 hektar, Summarecon Bogor sangat ideal untuk dikembangkan sebagai kota mandiri. Apalagi lokasi sangat strategis, bersisian dengan Kota Bogor, dan dapat dijangkau melalui akses langsung pintu tol Bogor Selatan yang terhubung dengan Tol Jagorawi, serta dapat pula diakses dari kota Bogor,” terangnya.
Syarif lebih lanjut menjelaskan, Summarecon Bogor memiliki konsep yang berbeda, di lokasi akan dibangun kota mandiri yang baru untuk first home family, agar hidup dengan environment yang baru,dengan latar belakang pemandangan indah, udara sehat dan segar, dan juga akses yang sangat baik. “Keunggulan dari Summarecon Bogor ini akan membuat penghuni bisa menikmati cara dan gaya hidup yang baru. New City, New Environment, New Life,” tegas Syarif menutupi.
** Mochamad Yusuf