Malang | Jurnal Inspirasi
Kebutuhan daging sapi di Indonesia terus meningkat sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk Indonesia dan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya protein hewani. Laju permintaan daging yang meningkat ini harus juga diimbangi dengan peningkatan produksi daging dalam negeri.
Berbagai program dilakukan oleh pemerintah dalam mencapai sasaran tersebut dengan tujuan untuk meningkatkan populasi sapi lokal sebagai sumber utama daging sapi. diantaranya adalah: 1) pengurangan pemotongan sapi lokal betina produktif, dan 2) memperluas jangkauan program
kawin silang sapi betina lokal dengan inseminasi buatan.
Usaha ternak sapi potong di Indonesia membutuhkan perhatian khusus dalam kaitannya dengan upaya
mempertahankan dan menunjang peningkatan populasi dimana teknologi tepat guna di bidang reproduksi dan pakan sudah seharusnya bisa diterapkan secara mudah dan efisien.
Peningkatan efisiensi reproduksi dalam usaha optimalisasi penggunaan Inseminasi Buatan (IB) diantaranya adalah mengupayakan setiap sapi induk mampu menghasilkan anak setiap tahun dengan jenis kelamin sesuai keinginan, yakni jantan atau betina. Pemanfaatan sexing atau pemisahan spermatozoa X dan Y merupakan pilihan tepat untuk mendukung peran IB dalam rangka meningkatkan efisiensi usahan peternakan.
Kepiawan pria yang familier dipanggil pak Mutazam dalam memilih lokasi pelaksanaan Bimbingan Teknis sangat tepat mengingat wilayah Desa Pudak Wetan, Kecamatan Pudak. Kabupaten Ponorogo mempunyai populasi ternak sapi yang tinggi dengan rata-rata kepemilikan 5-10 ekor/keluarga.
Kepedulian yang tinggi untuk turut serta dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani peternak perwujudannya melalui bimbingan teknis berkolaborasi dengan BPPSDMP Kementerian Pertanian.
Badam Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) sebagai bagian dari Kementerian Pertanian mempunyai peran penting dalam pengembangan SDM Pertanian. Kepala BPPSDMP, Prof. Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa BPPSDMP berada di garis terdepan dalam pembangunan SDM pertanian.
“Itu berati segala sesuatu yang terkait peningkatan kapasitas SDM merupakan tugas BPPSDMP. Untuk mencapai produktifitas yang baik di butuhkan SDM pertanian yang handal yaitu petani dan penyuluh, bagaimana menciptakan penyuluh dan petani dengan kualifikasi tersebut,” kata Dedi.
Ia juga menambahkan hal tersebut adalah tugas pelatihan, tugas widyaswara dan pengelola pelatihan pertanian. Pertanian adalah bisnis, berarti pertanian harus menghasilkan, pertanian harus menguntungkan.
Kegiatan Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas Petani dengan materi Saxing dan Praktek Semen di Desa Pudak Wetan Kecamatan Pudak Kabupaten Ponorogo dibuka oleh Anggota Dewan DPR RI Komisi IV Drs. H. Ibnu Mutazam. Dihadiri Kepala Balai Besar Pelatihan Peternakan yang diwakili Nurul Qomariah, S.Sos, M.Si., Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Ponorogo, Kades Pudak Wetan, Tokoh masyarakat, Widyaiswara BBPP Batu dan BBIB Singosari, dan 60 peserta peternak. Kegiatan dilaksanakan selama 2 hari mulai 12 sd 13 Oktober 2021.
Dalam amanatnya Anggota Dewan Dapil 7 yang meliputi 5 kabupaten yaitu Trenggalek, Pacitan, Ponorogo, Magetan dan Ngawi itu mengingatkan pentingnya pemahaman tentang sexing, program inseminasi buatan harapkan dapat menggenjot dan meningkatkan populasi sapi lokal terutama diwilayah Pudak.
Dengan inseminasi buatan para peternak sudah bisa menentukan jenis sapi yang akan mereka kembangkan, misalnya ingin Indukan Sapinya di IB dengan jenis Simmental, Limousin, Peranakan Ongole atau Sapi Bali. Disamping itu dengan IB juga meningkatkan angka kelahiran dengan cepat dan teratur, efisiensi biaya dan waktu dengan tidak perlu memelihara sapi pejantan dan mencegah terjadinya kawin sedarah pada sapi betina.
IB saat ini bisa dilakukan dengan menggunakan Semen sexing. Semen sexing itu berupa semen beku yang sudah dapat diketahui jenis kelamin anak sapi yang dihasilkan jika digunakan untuk Inseminasi Buatan. Mosalnya para peternak menginginkan nanti hasil IB nya berupa anak sapi jenis Limousin dan berkelamin Jantan maka petugas Inseminator bisa memberikan semen sexing jantan jenis Sapi Limousin.
Lebihlanjut Mutazam mengatakan jumlah wirausaha di Indonesia masih rendah sehingga ada tantangan besar untuk mendorong kewirausahaan di tanah air. Selain tekad kemandirian yang tinggi, milenial juga sangat dinamis. Potensi ini kita tangkap dalam rangka meningkatkan rasio kewirausahaan Indonesia yang saat relatif rendah dibandingkan Thailand atau Malaysia.
Permasalahan utama SDM Pertanian adalah rendahnya kelompok milenial yang berkecimpung di dunia pertanian. Banyak lulusan pertanian yang bekerja di sektor lainnya karena lebih menjanjikan. Sehingga masih perlu adanya kebijakan pemerintah berupa program dan kebijakan yang membuat minat kaum milenial tertarik ikut membangun pertanian.
Pemerintah pun telah melakukan terobosan, selain kecukupan pembiayaan dan banyaknya subsidi yang disalurkan kepada petani sehingga diharapkan tercapai ketahanan dan kedaulatan pangan melalui produtivitas pangan yang makin meningkat secara signifikan.
Pria yang lahir 56 silam dan syarat dengan pengalaman sebagai legislator berharap kepada peserta peternak milenial di kecamatan Pudak untuk menularkan ilmu yang diperoleh kepada milenial lain diwilayah masing-masing.
**T2S/BBPP Batu