Gulirkan Gerakan Silih Tulungan
Gunung Putri | Jurnal Inspirasi
Project Officer Sub Divisi Gerakan Komite Pemulihan Ekonomi Jawa Barat, Vaisya Alexis dipercayai Gubernur Jabar Ridwan Kamil melakukan gerakan Silih Tulungan untuk pemulihan ekonomi. Vaisya Alexis mengatakan, Silih Tulungan sedang menjalankan Forum Grup Discussion (FGD) yang dilakukan secara road show di 12 kota/kabupaten yang ada di Jabar.
“Selain FGD kita pun melakukan silaturahmi komunitas di 12 Kota/Kabupaten, sosialisasi Gerakan Silih Tulungan atau bagaimana pemilihan ekonomi itu, workshop pemberdayaan masyarakat desa di 24 Kota/Kabupaten dengan fokus menggali potensi desa yang di saat pandemi ini bisa dimanfaatkan sebagai pemulihan ekonomi masyarakat desa itu sendiri dan menjadi feel you untuk si desa tersebut, juga workshop pemberdayaan iklan untuk UMKM,” ujarnya usai melakukan FGD di Desa Nagrak, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Sabtu (9/10).
Vaisya menjelaskan bahwa Silih Tulungan sendiri memiliki target FGD dilakukan oleh para pelaku yang expert di bidangnya. “Kita berbicara tak hanya si Covidnya saja, kita berbicara di berbagai sektor, seperti saat ini kita berbicara tentang interior dan konstruksi, kebetulan besok kita di Subang tentang ketahanan pangan, dengan tujuan kita itu ingin tahu keluh kesah di lapangan itu seperti apa, karena ini untuk dijadikan rujukan pelaporan ke dinas terkait,” jelasnya.
Menurut Vaisya, Silih Tulungan adalah gerakan yang lahir pada September 2020 lalu. “Di bulan September Silih Tulungan sudah ada gerakan pemulihan ekonomi. Jadi Silih Tulungan ini dibuat oleh Gubernur, dengan SK Gubernur Komite Pemulihan Ekonomi. Yang kita bahas adalah bagaimana memulihkan ekonomi Jabar, karena Jabar dengan penduduk terbesar dan terbanyak di Indonesia, kalo Jabar pincang ya itu akan berpengaruh terhadap Indonesia,” paparnya.
Silih Tulungan sendiri kata dia, memiliki harapan semua sektor dan kalangan kembali pulih karena goal dari Silih Tulungan itu sendiri. “Intinya, kita cari jalan bagaimana kita bisa berdampingan dengan Covid, tapi kita pun bisa beraktivitas, kita bisa kembali lagi seperti sebelum pandemic. Namun tidak menghiraukan si Covidnya, kita harus tetap jalan berdampingan, tidak jadi lawan tapi kita jadikan teman, karena mau tidak mau si Covid ini masih ada,” pungkasnya.
**naynur’ain