Cigudeg l Jurnal Inspirasi
Anggota DPRD Kabupaten Bogor Permadi Dalung meminta Dinas Pendidikan harus tanggap dalam menangani permasalahan sekolah – sekolah yang telah mengalami kerusakan. Salah satunya gedung sekolah SDN Banyuresmi 01, Desa Banyuresmi, Kecamatan Cigudeg yang kondisinya mengkhawatirkan
“Peran Dinas Pendidikan jangan tebang pilih dalam hal pembangunan dan seharusnya diperhatikan juga gedung sekolah yang berada di daerah pelosok kampung,” kata Permadi Dalung saat dihubungi Jurnal Bogor, Rabu (6/10).
Mengenai hal ini pihaknya juga tidak tahu persis sekolah mana saja yang sudah keadaannya rusak atau yang masih layak digunakan. Namun kata dia, percuma saja di setiap wilayah kecamatan adanya pengawasan pendidikan, tetapi tidak teralisasi membenahi kondisi sekolah rusak.
Wakil rakyat dari Komisi 3 DPRD ini menyebutkan, masalah ini bukan hanya di SDN Banyuresmi 01 saja termasuk diwilayah lain juga harus diselesaikan pembangunannya. “Termasuk di Jasinga misalnya, ada gedung sekolah SDN Jasinga 07 dibangun tetapi pengerjaanya tidak sampai selesai dan sampai sekarang belum dibangun lagi dengan alasan refocusing anggaran. SDN 07 itu, sudah dibangun tapi baru sebagian,” paparnya.
Informasi yang dihimpun Jurnal Bogor, masih banyak gedung sekolah ditemukan dengan kondisi rusak berat diantaranya selain gedung SDN Banyuresmi 01 di Desa Banyuresmi, Kecamatan Cigudeg, juga ada SDN Parakanmuncang 01 di Kecamatan Nanggung, serta SDN Parigi di Desa Cisarua, Kecamatan Nanggung.
Bukan hanya Komisi 3, termasuk anggota DPRD dari Komisi 4 Sutisna dari Fraksi PAN juga menyoroti perihal permasalahan sekolah sekolah yang dianggap sudah seharusnya dilakukan perbaikan. “Harusnya cepat tanggap, kami sebagai komisi 4 sudah mengingatkan kepada Disdik bahwa proses pembangunan sekolah itu harus skala prioritas,” paparnya.
Bahkan pihaknya sering mewanti-wanti ketika ada pembangunan gedung sekolah yang gagal seperti di SDN Jasinga yang hingga saat ini tidak selesai pembangunannya. “Memang yang kita harapkan, jangan sampai kemudian ketika membangun itu gagal. Ini kita sudah wanti-wanti,” ujarnya.
Maka itu kata dia, seharusnya juga melibatkan pihak lain karena kalau prosedural seperti ini di Musrenbang. “Tapi kalau ini sudah sampai ke kami biasanya itu menjadi skala prioritas. Tadi di grup Komisi 4 sudah membahas dan hari ini diagendakan rapat dengan pihak Disdik. Tunggu saja perkembangannya pasti akan ada hasil selanjutnya,” tandasnya.
“Tetapi biasanya kalo sudah menjadi pembicaraan publik maka secepatnya ditindak lanjuti. Semua pasti akan ada proses dimana ini secepatnya kami yakin ini sudah masuk di Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD). Maka tinggal menunggu prosesnya saja. Jadi di Disdik ini kadang-kadang mereka juga siapa yang rajin komunikasi itu yang didahulukan, bukan melihat fakta di lapangan. Oleh karena itu, kami minta dan mewanti-wanti by data, jadi pengerjaan proses skala prioritas by data mana daerah yang banyak sekolahnya sudah kondisinya rusak,” tandasnya.
**aripekon