Bogor | Jurnal Inspirasi
Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) Tahap 1 rencananya dimulai, Senin (4/4) pada 200 sekolah di Kota Bogor. Ratusan sekolah tersebut telah dinyatakan lolos asesmen dan verifikasi faktual.
Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor bersama pihak terkait sudah melakukan rapat koordinasi. Termasuk dengan Wali Kota Bogor, Wakil Wali Kota Bogor dan Forkopimda.
“Insya Allah PTMT Tahap 1 dimulai Senin, (4/4) di 44 sekolah SMP, 115 SMA/SMK, 30 Madrasah dan 11 SLB. Tapi ada beberapa sekolah mulai hari Rabu, (6/10) karena mereka sedang ANBK (Asisten Nasional Berbasis Komputer),” kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor, Hanafi dalam keterangannya, Sabtu (2/10).
Hanafi menjelaskan, penentuan sekolah tahap 1 ini berdasarkan self asesmen dan verifikasi faktual yang dilakukan secara simultan dengan menggunakan instrumen yang sudah dikoordinasikan kepada para stakeholder.
“Untuk pelaksanaan Tahap 2 akan dilaksanakan setelah ada evaluasi PTMT di tahap 1,” jelas Hanafi.
Dalam rangka kehatian-hatian dan keamanan serta keselamatan kata dia, maka guru dan tenaga lependidikan yang belum divaksin tidak diperkenankan untuk melaksanakan PTMT, namun diperkenankan untuk Pembelajaran Jarak Jauh atau PJJ.
Sedangkan peserta didik yang mengikuti PTMT pun, dianjurkan bagi yang sudah melakukan vaksinasi penuh.
“Kelancaran, keamanan dan keselamatan PTMT menjadi perhatian dan kepentingan bersama. Kami mohon dukungan dan keterlibatan semua pihak untuk memantau PTMT secara intens. Terutama untuk jam-jam rawan, saat siswa di perjalanan datang dan pulang,” katanya.
Untuk itu, melalui Satgas Pelajar, Disdik akan melakukan patroli setelah PTMT atau kegiatan belajar selesai. Begitupun pihak kepolisian akan melakukan hal yang sama, dan akan menindak tegas apabila kedapatan ada siswa berseragam, berkerumun di luar jam PTMT.
“Sekolah siswa yang bersangkutan pun akan direkomendasikan ditutup untuk sementara,” tegasnya.
Kadisdik menambahkan, berdasarkan program Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan akan ditindaklanjuti oleh Dinkes, surveilans satuan pendidikan akan dilakukan secara tes sampling acak 10% dari sekolah yang melaksanakan PTMT. Sehingga apabila ditemukan kasus positif (Covid-19) memudahkan tracing dan testingnya.
“Dengan persiapan yang matang, pelaksanaan dengan prokes ketat, serta patroli dan pemantauan dari semua pihak, surveillance berjalan, dan keterlibatan semua pihak, semoga PTMT di Kota Bogor terlaksana dengan baik, lancar, aman dan selamat,” harapnya.
**fredykristianto