Cigombong | Jurnal Inspirasi
Pemerintah Desa (Pemdes) Ciburuy, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor kembali melaksanakan pembangunan infrastruktur jalan lingkungan (jaling) yang dibiayai dari pemerintah pusat melalui Dana Desa (DD) tahap dua tahun anggaran 2021.
Pelaksana teknis lapangan, Sabarudin menyebutkan ada 2 titik kegiatan yang dianggarkan dari DD, yakni di Kampung Cisalopa RT 04 RW 06 dan di Kampung Swadiri RT 03 RW 08. “Dari 2 titik ini, kami kerjakan yang di Kampung Cisalopa dengan volume 833 meter, 1 titiknya lagi yakni di Kampung Swadiri dikerjakan sama rekan kami,” katanya kepada wartawan.
Ia mengaku, selama pembangunan pihaknya mengedepankan transparansi. Hal ini dimaksudkan agar dapat diketahui oleh warga maupun pihak terkait. “Kami transparan dan papan proyek juga ada tidak disembunyikan” ujar Sabarudin.
Kasi Ekonomi dan Bangunan (Ekbang) Desa Ciburuy, Dede Surachman menjelaskan, untuk papan proyek yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan baik itu mengenai volume, lokasi dan sumber dana dipasang di lokasi kegiatan.
“Kami pasang, hanya saja memang untuk pemasangannya telat satu hari karena waktu itu dipadatkan oleh kegiatan monev dan suntik vaksin. Tapi kan yang penting dipasang dan pengerjaannya berjalan lancar,” jelasnya.
Dede menegaskan, soal adanya halaman depan rumah warga yang diaspal, itu dilaksanakan setelah pengerjaan selesai. “Itu mutlak kebijakan dari pelaksana kegiatan. Lagian dikerjakannya juga setelah selesai dari pelaksanaan pembangunan tanpa mengurangi volume yang ada, kami sebagai pemerintah desa juga tidak merasa dirugikan,” terang Dede yang sering disapa Ongcuy ini.
Sementara, Kepala Desa Ciburuy, Suherman menyatakan, dalam pelaksanaan pembangunan jalan lingkungan dikerjakan Tim Pelaksan Kegiatan (TPK) Desa Ciburuy. Hanya saja, dalam hal ini melibatkan tim teknis yang mengetahui soal kontruksi.
“Pengerjaannya oleh TPK, begitu pun soal anggarannya kami serahkan semua ke pihak TPK. Adapun tim teknis yang terlibat dalam pelaksanaan itu memang benar, yang penting tidak menyalahi aturan dan menjalankan program padat karya,” ucap Suherman.
Terpisah, salah satu warga setempat, Akew menjelaskan pengerjaan jalan lingkungan secara hotmix pada rumah warga pemilik rumah makan atas permintaan sendiri. “Adapun hal lainnya merupakan kebijakannya juga yang ingin memberi atas jasa dari aspal tersebut. Jadi, kalau ada yang mempermasalahkan mungkin itu ulah dari oknum yang tidak suka saja kepada pihak pelaksana,” tukasnya.
**dedesuhendar