Home Edukasi Nesaci 88 Khotmil Quran ke–10

Nesaci 88 Khotmil Quran ke–10

Ciawi | Jurnal Inspirasi

Sayup sayup suara Shalawat Nabi terdengar di kejauhan, ketika Jurnal Bogor mendatangi Rumah yang sedang diselenggarakan Khotmil Qur’an ke 10. Jurnal Bogor memenuhi undangan Perwakilan Alumni SMP NEGERI 1 Ciawi (Nesaci 88) yang juga penanggungjawab acara Khotmil Qur’an, Bayu Asri Gusnindar  yang mengadakan acara Khotmil Quran yang ke 10 beserta peluncuran buku yang berjudul Al-Qur’an Menuntun Hidupku yang diadakan oleh Grup Tilawah Nesaci Angkatan 88 dan Grup Menulis N88 Creative Writing di Balandongan, Cikereteg, Ciawi, Kabupaten Bogor, Minggu 26 September 2021.

 “Selain itu acara yang rutin digelar ini untuk ajang silaturahmi antar alumni khususnya angkatan 88, tidak hanya untuk temu kangen saja tetapi mempunyai kegiatan yang bermanfaat seperti mengkhatam Al-Quran, menyantuni anak yatim,  memberikan tali kasih kepada wanita pejuang tangguh dan ditutup dengan launching buku “Al-Qur’an Menuntun Hidupku”. Buku antologi ini terdiri dari 30 orang penulis alumni Nesaci 88 merupakan kumpulan kisah inspiratif kehidupan bersama Al-Qur’an.”

Sebagai manusia hidup kita di dunia  ibarat ‘pengembara’ yang hidup di “hutan dunia”.  Seandainya saja tidak ada utusan yang membawa petunjuk, tentulah kita akan tersesat dan kebingungan dalam mengarungi hidup ini. Oleh karena itu, bersyukurlah kita yang mendapatkan petunjuk dari utusan Allah SWT yaitu Muhammad SAW yang menyampaikan kabar gembira, memberi peringatan, memberi solusi hidup, menjawab setiap persoalan dan  menerangkan hakikat penciptaan kita di dunia. Semua terdapat dalam Al-Qur’an yang menjadi penuntun hidup kita.

Buku ini berisi karya-karya para penulis yang tergabung dalam Grup Menulis N88. Mereka mengisahkan bagaimana mereka memperlakukan Al-Qur’an sepanjang hidupnya dalam kehidupan mereka sehari-hari. Para penulis berbagi kisahnya dalam buku ini semoga dapat diambil sebagai pelajaran bagi para pembaca semua, Ujar Bayu sebagai pemrakarsa Grup Menulis Nesaci 88.

“Grup Tilawah Nesaci 88 yang di bentuk sejak Maret 2019 alhamdulilah masih berjalan dan bersyukur hari ini bisa melaksanakan acara ini, selain menambah erat silaturahmi NESACI juga supaya lebih mencintai Al-Qur’an. Tilawah tidak hanya untuk diri sendiri tetapi tilawah juga ditujukan untuk orang tua yang sudah wafat, kami menamakannya Grup Birrul Walidain,” pungkas Bayu Asri.

Sedangkan Ketua Pelaksana Pardi Wijaya mengatakan, “Acara yang dimulai pukul 08.30 ini dihadiri oleh Guru Angkatan 1988 seperti Ibu Eti Mulyasih dan  Bapak Suparman, S.Pd., Pembina Tilawah Nesaci 88  KH. Ade Hidayat serta  pimpinan pondok pesantren Riyadussolihin Bitungsari H. Sopian Saory yang merupakan Alumni Nesaci 88 juga. Acara  yang dilanjutkan dengan penyerahan santunan anak yatim sebanyak 8 anak dan tali kasih kepada wanita pejuang tangguh sebanyak 12 orang,  pun dikhususkan bagi lingkungan di Keluarga NesaciI 88 sendiri.

Suparman selaku Guru SMP Negeri 1 Ciawi dalam sambutannya sebagai tamu undangan  bersyukur atas dilaksanakannya kegiatan ini. Dia mengatakan, “Alhamdulillah, dengan kegiatan ini semoga menjadikan semua yang hadir disini menjadi  tentara tentara Allah SWT, karena anda semua adalah pencinta Al-Qur’an, yang sudah membuat acara ini, Khotmil Quran. Dan Ya Allah, saya hadir di majlis ini semoga menjadi contoh keluarga dan teman, sebab tidak ada yang menyebarkan agama Islam selain kita, cinta Islam, Cinta Nabi, cinta Quran & cinta sesama acara ini menjadi  contoh buat keluarga dan lingkungan, jadi kalo bisa ibu-ibu mengaji musti mengajak suami dan anak anak, karena ibu ibu adalah tiang negara.”

Sedangkan Hj. Ety Mulyasih selaku pensiunan guru Nesaci 88 mengatakan bahwa “Baru kali ini menghadiri undangan Alumni dalam kegiatan Khatam Qur’an dan merasa bangga sekali.

Bapak H. Sopian Saory selaku penceramah memberikan point utama dengan mengatakan, “Lisanul Halakshohu Minlisanil Makomm” mengajak, menyeru atau da’wah paling baik adalah harus dengan memberi contoh atau amal baik dibanding dengan kata-kata atau hanya ucapan kita saja. Banyak bekerja sedikit bicara. Merupakan penempatan yang akurat bagi setiap manusia ! “Didoakan semoga semuanya dimasukan ke surga oleh Allah, aamiin..,” demikian pungkasnya.

**prast

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version