23.2 C
Bogor
Sunday, November 24, 2024

Buy now

spot_img

Bantuan Keuangan RSUD Belum Jelas

GMKB Sarankan Satu Tower Rusunawa Jadi Solusi

Bogor | Jurnal Inspirasi

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bogor masih berupaya agar bantuan keuangan Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) ditambah dari sebelumnya Rp20 miliar menjadi Rp40 miliar untuk pembangunan Blok 1 RSUD Kota Bogor.

Padahal, Pemkot Bogor sendiri mengajukan anggaran bantuan keuangan kepada Pemprov Jabar sebesar Rp255 miliar.

“Masih pembahasan di provinsi KUA PPAS-nya. Bu Sekda Kota Bogor sudah bertemu dengan Sekda Jabar untuk progres ini,” uhar Rudi kepada wartawan, Minggu (26/9).

Kendati demikian, hingga kini belum ada info lanjutan dari Pemprov Jabar. “Belum ada info lagi dari provinsi soal itu,” kata Rudi.

Sementara untuk pembangunan Blok 4, RSUD Kota Bogor akan mendapatkan hibah senilai Rp40 miliar dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Menanggapi hal itu, Ketua Gerakan Masyarakat Kota Bogor (GMKB), R Ridho mengatakan, Pemkot Bogor harus mencari alternatif solusi, apabila Pemprov Jabar tetap bersikeras hanya membantu Rp20 miliar.

Misalkan, kata Ridho, Pemkot Bogor dapat saja menghibahkan satu tower rusunawa Menteng untuk ‘disulap’ menjadi Blok 1 RSUD. Sebab, sambung dia, berdasarkan informasi dari pihak rumah sakit pelat merah itu, anggaran Rp20 miliar hanya cukup untuk membuat pondasi gedung setinggi 4 lantai.

“Kalau sekiranya bisa lebih baik, manfaatkan saja satu tower milik rusunawa itu. Dengan anggaran Rp20 miliar saya kira cukup. Tapi ya dicek dulu, bagaimana apakah penghuninya penuh dan pendapatannya bagaimana,” ucapnya.

Atas dasar itu, ia meminta agar RSUD berkomunikasi dengan DPRD dan Pemkot Bogor untuk membahas hal tersebut. “Kalau disetujui dan tidak melanggar aturan, saya kira lebih baik menggunakan tower tersebut. Apalagi letaknya tepat di belakang RSUD,” ungkap dia.

Ridho menegaskan bahwa sebagai organisasi sosial, GMKB paham betul kondisi RSUD Kota Bogor, terutama saat pandemi berlangsung. “Kami paham kondisinya, kebanyakan pasien yang dirawat itu berasal dari luar daerah. Sehingga sudah seharusnya sarana prasarana RSUD ditambah,” katanya.

Sebelumnya, Direktur Utama RSUD Kota Bogor, dr Ilham Chaidir mengatakan pihaknya melalui Pemkot Bogor mengajukan anggaran sebesar Rp255 miliar.

“Jadi total anggaran Rp255 miliar yang diajukan, itu bisa dibuat bangunan super modern, tapi ternyata hanya di-ACC Rp20 miliar,” katanya.

Menurut dia, berdasarkan konsultasi dengan tim pembuat Detail Engineering Design (DED) ana Rp20 miliar hanya dapat digunakan untuk membangun pondasi untuk 4 lantai.

Namun, kata Ilham, pihaknya mengaku akan terus mendorong jumlah banprov, agar minimal RSUD dapat membangun IGD dan poliklinik. “Ya, mudah-mudahan bisa ditambah Rp41 miliar hingga Rp45 miliar,” ungkapnya.

Tetapi, sambung Ilham, bila banprov tetap berada di angka Rp20 miliar, mau tidak mau pihaknya harus mencari alternatif pembiayaan. “Ya, bisa kita minta bantuan pemerintah pusat. Sebab, dengan angka Rp20 miliar untuk membangun dua blok. Tentunya pembangunannya mesti dicicil,” ucapnya.

Kata dia, RSUD harus memiliki gedung baru, terutama untuk poliklinik. Hal itu lantaran bangunan poliklinik yang ada sudah berusia 30 tahun, dan sudah bocor serta tak nyaman.

“Kemudian status kita yang akan menjadi rujukan regional dan menuju rumah sakit pendidikan, tentunya membuat RSUD mesti memiliki ruangan representatif karena Bogor adalah etalase Jabar,” katanya.

Selain itu, 40 persen pasien berasal dari luar wilayah. RSUD juga sudah mampu melakukan operasi sulit dan salah satu rumah sakit pusat yang menangani kanker.

“Jadi IGD harus diperbesar, ICU diperbanyak, ruang perkuliahan dan lain-lain di gedung 4 lantai itu,” jelasnya.

**fredykristianto

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles