Malang | Jurnal Inspirasi
Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo menginstruksikan pembangunan pertanian nasional bukan hanya tanggung jawab pemerintah pusat, tapi juga kewajiban pemerintah daerah. Lima peran BPP Kostratani, yaitu sebagai pusat data dan informasi, pusat gerakan pembangunan pertanian, pusat pembelajaran, pusat konsultasi agribisnis, dan pusat pengembangan jejaring kemitraan bertumpu pada komitmen dan dukungan penyuluh pertanian di tingkat kecamatan sebagai tempat pembangunan pertanian untuk mewujudkan pertanian maju, mandiri dan modern.
Sementara Kepala Badan Pengembangan dan Penyuluhan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Prof. Dedi Nursyamsi mengatakan, Sebagai pusat data dan informasi, BPP mengumpulkan, menampung, mengolah dan menyajikan data tentang pertanian, atau semua data dan informasi yang berkaitan dengan pertanian di wilayah kerja BPP kostratani, data yang dikumpulkan memiliki sejumlah fungsi yang sangat penting. Data tersebut sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan suatu kegiatan, data juga menjadi bahan untuk menyusun suatu perencanaan, juga melalui data dapat digunakan untuk membuat keputusan, dan melalui data pula bisa menjadi bahan untuk mengevaluasi kegiatan,” jelasnya.
Banyaknya peran BPP Kostratani sebagai pusat kegiatan pembangunan pertanian ditingkat kecamatan tentu perlu pembenahan sarana dan prasarana untuk mendukungnya, keseriusan BPPSDMP dalam mewujudkan BPP Kostratani agar mampu melaksanakan perannya diantaranya dengan turut serta membangun Gedung Balai Penyuluhan Pertanian salah satunya BPP Kostratani di Kecamatan Bumiaji Kota Batu Malang.
Peletakan Batu Pertama Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kostratani Bumiaji dilakukan Minggu (19/9). Bertempat dilokasi Pembangunan BPP Bumiaji Batu Malang, acara kegiatan dihadiri oleh
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Batu Ir. Sugeng beserta jajaran, Kepala BBPP Batu, Dr. Wasis Sarjono, S.Pt,M.Si beserta jajarannya, Camat Bumiaji, dan tokoh masyarakat.
Udara di Batu masih terasa sejuk, PPKM sudah mulai dilonggarkan berdampak pada tempat-tempat wisata mulai menggeliat lagi, para wisnu berdatangan untuk melihat keindahan Batu Malang, meskipun dalam sekala yang masih kecil. Acara peletakan batu pertama pembangunan BPP Kostratani dilaksanakan dengan mematuhi protokol kesehatan, seperti memakai masker, mencuci tangan menggunakan sabun dan cek suhu tubuh.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Batu Ir. Sugeng Pramono, saat menerima kunjungan Sekretaris Badan PPSDMP Dr. Ir. Siti Munifah M.Si dalam rangka evaluasi dan monitoring menyampaikan ucapan terima kasih kepada Badan Pengembangan dan Penyuluhan SDM Pertanian atas dibangunnya BPP Kostratani Bumiaji diwilayah Kota Batu.
Setidaknya lima peran BPP sebagai Kostratani kedepan dapat dilaksanakan secara optimal. Lebihlanjut Sugeng menyatakan dukungan pada Kostratani, yang sejalan dengan pembangunan pertanian Kota Batu. Pemerintah Kota Batu akan mengoptimalkan peran BPP seperti halnya Kostratani sebagai Klinik Petani dan Pusat Kemitraan. Dengan tujuan mencari solusi masalah di lapangan, menggandeng mitra untuk petani dengan berbagai pihak terkait,ⁿ realisasinya adalah pengembangan BPP sebagai destinasi wisata.
Sekretaris Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dr. Ir. Siti Munifah, M.Si mengatakan, bahwa BPP Kostratani memiliki peran strategis. Pertama, sebagai pusat data dan informasi. Kedua, pusat gerakan pembangunan pertanian. Ketiga, pusat pembelajaran. Keempat, pusat konsultasi agribisnis. Kelima, pengembangan jejaring kemitraan.
Kelima peran BPP dapat dioptimalkan dengan memanfaatkan TI . Hal itu dimaksudkan agar data yang disampaikan ke Agriculture War Room adalah data tunggal dan terkini.
Selanjutnya, BPP Kostratani adalah pusat kegiatan pembangunan pertanian tingkat kecamatan yang merupakan optimalisasi tugas, fungsi dan peran Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) dalam mewujudkan kedaulatan pangan nasional. Melalui BPP Kostratani, yang ada di kecamatan berperan sebagai pusat data dan informasi, pusat gerakan pembangunan pertanian dan pusat pembelajaran yang kegiatannya itu akan dikoneksikan sampai ke tingkat pusat. BPP Kostratani bertujuan menciptakan kecamatan sebagai tumpuan pengendali dan sistem ini dipersiapkan untuk memonitor dan mengoptimalkan peran penyuluh di kecamatan sebagai ujung tombak dan garda terdepan ketahanan pangan nasional.
Sekretaris Badan menyambut baik rancangan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan pangan Kota Batu bahwa keberadaan BPP Kostratani Bumiaji, sekaligus akan dijadikan agro edu wisata dengan konsep integrated farming dan itu sangat mendukung slogan Batu Kota Wisata apalagi disekitar BPP dilihat dari struktur lahan lereng-lereng akan menjadi daya tarik tersendiri. Yang terakhir barangkali mengajak semua, bahwa kearifan lokal jangan kita lupakan, komunikasi dengan tokoh masyarakat menjadi hal penting agar apa yang sudah dilakukan memilki manfaat. Kepada pihak pelaksana untuk dapat mengerjakan pembangunan dengan sebaik-baiknya dan kepada pihak terkait untuk lebih memonitoring agar tidak jadi masalah dikemudian hari.
** T2S /BBPP Batu