Gunung Putri | Jurnal Inspirasi
Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Bogor, Achmad Fathoni meminta pembangunan infrastruktur di sejumlah wilayah Bogor Timur dikerjakan tahun 2021. Hal itu disampaikan saat rapat pembahasan Kebijakan Umum Perubahan APBD (KUPA) serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Perubahan APBD (PPASP) Perubahan 2021 antara Anggota Komisi 3 DPRD Kabupaten Bogor dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), di Gedung DPRD Kabupaten Bogor, Cibinong, Rabu (15/9/21).
Dalam pembahasan yang dihadiri oleh Kepala Dinas, Sekretaris Dinas dan jajaran Dinas PUPR itu, Achmad Fathoni mengatakan bahwa Dinas PUPR mengajukan APBD Perubahan sebanyak Rp 150 miliar. Dia meminta, agar dalam penambahan tersebut harus dimasukkan catatan catatan infrastruktur yang krusial dan menyangkut keselamatan masyarakat.
“Infrastruktur yang terkait keselamatan warga dan jika dibiarkan akan mengakibatkan kerusakan yang lebih parah. Makannya saya meminta kepada Dinas PUPR agar segera mengerjakannya di tahun 2021 ini,” desak politisi PKS tersebut kepada Jurnal Bogor, Kamis (16/9/21).
Pria yang akrab disapa Fathoni itu menambahkan, sejumlah insfrastruktur yang krusial untuk keselamatan warga tersebut diantaranya tembok penahan tanah (TPT) di 3 titik perumahan Bumi Mutiara, serta di perkampungan Desa Bojong Kulur, Kecamatan Gunung Putri yang longsor sejak musim hujan awal tahun lalu.
“Makanya harus segera dikerjakan tahun ini, terlebih saat ini sudah memasuki musim penghujan. Jika dibiarkan, sangat bahaya untuk keselamatan warga. Ini tidak hanya menyangkut harta benda, tapi juga nyawa,” tegasnya
Selain TPT, sambung pria yang berdomisili di Kecamatan Gunung Putri ini, DPDRD meminta agar drainase yang menyebabkan air meluap ke badan jalan juga harus segera dikerjakan, lantaran sudah banyak warga yang mengeluhkan banyaknya genangan air akibat tidak adanya drainase.
“Drainase di Jalan Kabupaten dekat SPBU Bojong Kulur, yang juga sudah dikeluhkan airnya meluap karena belum ada drainase yang menyambung ke sungai. Setahu saya, harusnya pernah dibangun di 2018. Tapi ternyata belum sampai sungai. Sebelum datang musim hujan ini sangat penting diselesaikan,” pintanya.
Fathoni juga meminta agar pemeliharaan beberapa ruas jalan yang pengerjaan peningkatan jalannya kena refocusing. Kondisinya di beberapa segmen sudah sangat parah harus segera diperbaiki sebelum nanti dimasukkan peningkatan pada APBD 2022.
“Salah satunya jalan Cikeas-Bojong Nangka yang parah di beberapa segmen, serta beberapa jalan di Sukamakmur, Tanjungsari, Cariu, Cileungsi dan Jonggol. Jalan yang parah ini dikhawatirkan akan membahayakan pengguna jalan, apalagi akan memasuki musim hujan. Kadis dan Sekdis janji akan memasukkan permintaan ini di APBDp 2021 dan mengerjakannya dalam tahun ini,” pungkasnya.
** naynur’ain