Nanggung | Jurnal Inspirasi
Musyawarah Kecamatan (Muscam) KNPI di Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor ditunda karena tidak kondusif. Perhelatan Muscam di GOR Kecamatan Nanggung itu memang berlansung alot hingga terjadi percekcokan antara sejumlah organisasi atas ketidakpuasan terhadap pihak panitia penyelenggara.
Pantauan Jurnal Bogor, pihak Kecamatan Nanggung akhirnya mengambil alih Muscam dengan penundaan pelaksanaan hingga batas waktu yang tidak ditentukan atas terjadinya kericuhan pelakasanaan Muscam KNPI tersebut.
“Karena kondisinya semakin memanas maka pelaksanaan Muscam ditunda,” kata Kepala Sub Bagian Kecamatan Nanggung Ujang Maulana kepada Awak media, kemarin.
“Dengan batas waktu tidak ditentukan, maka kami tegaskan pelaksanaan Muscam KNPI ditunda,” tegasnya mewakili Camat Nanggung.
Lanjutnya, Muspika nantinya akan berembuk mencari jalan keluarnya seperti apa dan kewenangan tersebut ada di DPD KNPI Kabupaten Bogor. Ujang menjelaskan, awal mula terjadinya kericuhan pada pelaksanaan Muscam PK KNPI tersebut karena ditemukannya SK yang tidak pas yang sehingga menjadi kericuhan.
“Ada salah satu ketua OKP datang yang merasa dia tidak menandatangani untuk surat mandat tersebut,” imbuhnya.
Ia juga menyayangkan dengan insiden ini, padahal menurutnya pemilihan Ketua KNPI dengan ditunjuk juga tidak menyalahi aturan. “Sebetulnya kita tidak harus seperti ini, cukup ditunjuk juga tidak menyalahi AD/ART. Hanya ini keinginan dari pada OKP maka dilaksanakan voting,” tukasnya.
Salah satu organisasi kepemudaan OKP dari GP Ansor, Koko mengaku tidak puas dalam pelaksanaan Muscam bahkan ia curiga terhadap ketua panitia penyelenggara, yang mana ditemukannya surat keterangan (SK) dari salah satu OKP yang sudah diverifikasi namun ganda.
“Kami mencurigai (salah satu OKP) SK-nya tidak lengkap. Karena,tahap verifikasi dari awal memang sudah ada kejadian juga, seperti kemarin saya menunggu dari pukul 13 hingga pukul 17 WIB, yang terverefikasi itu ada sekitar 45, namun sejam kemudian itu SK bisa menjadi 67, tapi orangnya nggak ada makanya saya menanyakan itu,” tukasnya.
** Arip Ekon