Ciawi | Jurnal Inspirasi
Sebagai langkah preventif memastikan seluruh aparaturnya bebas dari narkoba, Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (PPMKP) Ciawi-Bogor melakukan Sosialisasi Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) dan tes Urine Narkoba yang dilaksanakan Selasa (7/9/2021).
Kepala PPMKP Yusral Tahir mengatakan penyalahgunaan dan peredaran narkoba berdampak tidak hanya untuk jangka pendek melainkan jangka panjang baik bagi diri sendiri maupun keluarga dan masyarakat. Untuk itu Ia menekankan agar aparatur di PPMKP lebih aware dan peduli.
Kata Yusral jika ada aparatur di PPMKP Ciawi terkonfirmasi menyalahgunakan dan atau mengedarkan narkoba, maka konsekuensinya adalah rehabilitasi hingga pemberhentian dengan tidak hormat.
“ Begitu besar dampak negatif penyalahgunaan dan peredaran narkoba bagi pribadi dan masyarakat. Kami sepakat, jika ada penyalahgunaan narkotika dan obat terlarang tersebut di lingkungan pegawai PPMKP maka konsekuensinya rehabilitasi hingga pemberhentian dengan tidak hormat,” tegasnya.
Sementara itu Eko Sumartono Penyuluh Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Bogor mengungkapkan narkotika merupakan satu dari tiga kejahatan yang paling terorganisir di dunia dan paling berbahaya selain terorisme dan korupsi serta sulit untuk diberantas.
“ Jika kita tidak bisa berantas narkotika, setidaknya yang bisa kita lakukan adalah memperkuat ketahanan kita mulai dari diri sendiri dan keluarga salah satunya melalui pengetahuan tentang bahaya narkotika ”, ungkap Eko
Kegiatan yang dilaksanakan di Komplek Bina Karakter ini merupakan implementasi Instruksi Presiden (Inpres) No 2 Tahun 2020 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika Tahun 2020-2024.
Melalui sosialisasi P4GN dan tes urine ini, diharapkan seluruh pegawai di PPMKP mengetahui dan memahami secara jelas dampak dari narkoba dan bahayanya.
** Nita/Regi-PPMKP
