24.8 C
Bogor
Saturday, November 23, 2024

Buy now

spot_img

Gunakan Narkoba Melalui Anus Berbahaya Bagi Kesehatan

Bogor | Jurnal Inspirasi

Tertangkapnya komika Coki Pardede terkait kasus penyalahgunaan narkoba jenis sabu sempat ramai di media lantaran cara penggunaanya yang nyeleneh, yaitu mengkonsumsi narkotika jenis sabu melalui anus.

Metode penggunaan narkotika ini suatu hal yang kurang populer, namun memberikan efek yang cepat serta tidak terdapatnya bekas seperti suntikan saat pengguna mengkonsumsi narkotika.

Metode menggunakan narkoba melalui anus ini dikenal dengan nama Booty Bumping, mengutip dari Healthline, dimasa lalu, itu dikaitkan dengan pria gay, wanita transgender, dan pasangannya. Namun Booty bumping mungkin menjadi salah satu pilihan bagi siapa saja yang mengonsumsi narkoba, termasuk orang yang tidak tertarik dengan seks anal.

Metode ini menimbulkan efek yang cukup cepat, dengan hitungan menit para pengguna narkoba yang mengkonsumsi menggunakan metode Booty Bumping akan merasakan efek yang tinggi dari narkoba tersebut selama berjam – jam, dengan durasi yang tidak pasti membuat para pengguna narkoba akan terus menerus menambah dosis demi mendapatkan kepuasan saat mengkonsumsi narkoba.

Selain berbahaya karena narkoba, namun saat ini banyak para ahli kesehatan memperhatikan para pecandu narkoba yang menggunakan metode ekstrem seperti Booty Bumping ini berbahaya bagi kesehatan seperti infeksi yang terjadi akibat robekan jaringan internal dengan rasa sakit dan terjadi pendarahan pada anus yang rentan terinfeksi penyakit seks menular seperti HIV, serta risiko lainnya berupa hepatitis C, dan limfogranuloma venereum terkait klamidia.

Dengan menggunakan secara sering dan ingin selalu mendapatkan reaksi konsumsi narkoba yang lebih lama dan tinggi (fly), pada rongga anus terdapat pembuluh darah yang tipis membuat narkoba yang digunakan melalui anus lebih mudah dan cepat diserap. Namun dengan dosis yang tidak tepat dapat terjadi overdosis pada pecandu yang membuat tubuh kewalahan dalam beberapa kasus, terlepas dari jenis obat yang digunakan, sistem saraf pusat lainnya dapat memperlambat pernapasan bahkan sampai pada titik kematian.

** Yudha Rezky Diliantoro-mg/UP

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles