Bogor | Jurnal Inspirasi
Menjelang perayaan hari ulang tahun Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus mendatang, para pedagang bendera musiman banyak berjualan di tepi Jalan Raya Pajajaran Kota Bogor, Jawa Barat.
Para perdagang bendera musiman yang biasa berjualan di Kota Bogor mulai dari pagi hingga sore hari setiap menjelang Agustusan mengaku pendapatan mereka berbeda dari tahun sebelumnya. Para pedagang saat ini mengeluhkan karena pendapatan menjual bendera menurun drastis pada tahun ini terimbas adanya pandemi Covid-19.
“Saya sudah lama menjadi penjual bendera musiman sudah lima kali saya berjualan disini berarti lima tahun, selama itu saya merasa pendapatan sangat menurun drastis di tahun ini,” ujar Onih, penjual bendera musiman saat dimintai keterangan Jurnal Bogor, Jum’at (13/8).
Pendapatan para penjual bendera mengakui tahun ini sepi pembeli karena imbas wabah Covid-19 di tambah adanya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), seperti yang dialami Onih, penjual bendera asal Bogor yang lebih dari sepekan berjualan bendera di Jalan Raya Pajajaran Kota Bogor.
“Kalau dibilang sepi ya sepi, tahun lalu Covid juga, tahun ini ditambah PPKM, ya pendapatan yang tadinya lumayan tahun lalu, saat ini kadang pas – pasan kadang kurang untuk kebutuhan sehari – hari,” tambahnya.
Sementara bendera Merah Putih dijual dengan harga yang bervariasi mulai dari lima ribu rupiah hingga ratusan ribu rupiah tergantung dari ukuran bendera.
Namun saat PPKM membuat masyarakat khususnya di Kota Bogor lebih banyak berdiam diri di dalam rumah dan menggunakan bendera yang sudah ada, terlebih saat ini banyak masyarakat menggunakan jasa online dalam berbelanja kebutuhan masyarakat sehingga membuat para pedagang bendera musiman di pinggir Jalan Raya Padjajaran merasakan sekali imbas dari Covid-19 dan PPKM level 4 di Kota Bogor.
** Yudha Rezky Diliantoro-mg/UP
