Nanggung l Jurnal Inspirasi
Upacara adat Serentaun di Desa Malasari, Kecamatan Nanggung, Kabipaten Bogor sudah dua tahun terakhir digelar secara sederhana, seiring wabah Covid-19 yang masih melanda. Pasalnya, pihak pelaksana tak bisa mengundang tamu dengan jumlah banyak
Kepala Desa Malasari Andi Zaelani Firdaus menerangkan, situasi pandemi Covid-19 masih berlangsung, maka Serentaun sudah dua tahun ini dilaksanakan secara sederhana.
“Kita gelar sederhana sedekah hasil bumi atau yang biasa disebut Serentaun diselenggarakan bertepatan pada bulan Muharram tahun baru Islam,” ujarnya, Jumat (13/8).
Dalam kegiatan tersebut, pihaknya tak bisa mengundang tamu dengan jumlah banyak karena situasi ini masih PPKM level 4.
Sebelum wabah Pandemi Covid-19 melanda, pengunjung Serentaun yang datang cukup banyak.
“Bahkan termasuk pengunjung dari mancanegara juga biasanya berdatangan,” kata Andi Zaelani Firdaus lagi.
Sementara pemangku adat kesepuhan Malasari Abah Odon mangatakan, acara pelaksanakan upacara adat tersebut adalah untuk menjaga warisan budaya yang setiap tahunnya dilaksanakan.
“Gelaran ini tak semeriah tahun 2019 lalu, dimasa pandemi kita hanya bisa melaksanakan 30 persen,” ujar Udin Saefudin yang akrab disapa Abah Odon.
Meski demikian, kata Abah Odon, Serentaun merupakan perjalanan sesepuh warisan budaya yang harus dijaga dan dirawat serta dilestarikan.
“Wujud syukur atas apa yang telah kita terima, kita memohon kepada Allah SWT, agar kedepan hasil didapat bisa lebih baik,” katanya.
Sedangkan Uchu, Ketua Padepokan Buana Raksa Budaya menambahkan bahwa saat ini yang dilaksanakan hanya intinya dari segala acara seperti upacara ritual.
“Acara Serentaun sebelumnya ada arak-arakan dongdang dan hiburan tradisional serta hasil para petani juga dilakukan,” tukasnya.
** Arip Ekon