Home News Risiko Penggunaan Strap Mask yang Sedang Tren Kala Pandemi

Risiko Penggunaan Strap Mask yang Sedang Tren Kala Pandemi

Bogor | Jurnal Inspirasi

Masker merupakan benda yang cukup penting disaat pandemi Covid-19 ini. Masyarakat diminta untuk selalu menggunakan masker jika bepergian keluar rumah agar terhindar dari paparan virus Covid-19. Namun seiring berjalannya waktu, muncullah inovasi baru yang dianggap lebih praktis saat menggunakan masker yaitu strap mask.

Penggunaan strap mask yang sedang marak di tengah pandemi Covid-19 ini, dinilai dapat mempermudah dalam penggunaan masker bagi kalangan anak muda.

Strap mask itu sendiri merupakan tali yang dapat digantung dan dikaitkan pada masker, yang biasanya dilengkapi dengan manik-manik aksesoris. Sehingga dapat memberikan sentuhan cantik saat digunakan.

Terdapat berbagai jenis dan motif strap mask yang saat ini marak dijual di pasaran. Yaitu kalung masker atau strap, merupakan model yang biasa dipakai oleh anak muda maupun anak-anak, dengan panjang sekitar 60-70 cm.

Lalu ada connector masker, dimana panjangnya hanya sekitar 20 cm karena biasanya diperuntukan untuk wanita yang menggunakna hijab. Sehingga jika tidak memiliki masker khusus hijab, dapat dibantu dengan menggunakan connector masker ini.

Dan yang terakhir yaitu strap konektor masker 2in1, strap mask jenis ini terbilang inovasi terbaru karena strap mask ini bisa berfungsi sebagai tali masker dan juga konektor karena terdapat stopper yang ukurannya bisa disesuaikan. Dimana para pengguna hijab pun bisa tetap bisa menggunakan konektor dan ditambah dapat mengalungkan masker ketika masker sedang dilepas.

Karena strap mask yang ternyata dalam proses pembuatannya cukup mudah dan harganya yang relatif murah. Banyak masyarakat yang menjual dan membelinya di toko online atau bahkan sekarang sudah banyak dijajakan pada bazar atau stand-stand di mall.

Dengan adanya tren strap mask yang memiliki motif dan warna bermacam-macam ini, memberikan kesan cantik dan menarik dalam berpenampilan. Karena dapat menjadi pengganti aksesoris biasanya. Serta anak muda sekarang yang lebih memperhatikan fashion, saat menggunakan strap mask ini dapat membantu dalam mix and match pakaian agar terlihat lebih stylish.

“Kalau gua ngeliatnya jadi lebih fasionable, jadi keliatan bagus aja karena model strap masknya ada yang diserut gitu terus modelnya keren, jadi bikin style tambah bagus aja. Apalagi yang motif sama warnanya kekinian gitu gua ngerasa jadi bikin stylish aja,” ujar Devi salah satu pengguna strap mask.

Selain dapat memberikan penampilan jadi lebih menarik, strap mask juga dinilai dapat lebih praktis dan mudah penggunaannya bila masker sedang dilepas. Seperti ketika saat makan atau minum, masker bisa dengan mudah menggantung di badan tanpa harus ditaruh di sembarang tempat. Dengan adanya strap mask juga dinilai dapat meningkatkan keinginan dalam menggunakan masker.

Resiko Strap Mask Bagi Kesehatan

Alih – alih dapat mempermudah dan dianggap lebih praktis dalam penggunaan masker, strap mask ini dinilai berbahaya. Karena pada saat masker sedang menggantung, ahli kesehatan mengatakan hal tersebut dapat menyebabkan resiko masuknya berbagai virus dan bakteri kedalam masker.

Namun ahli kesehatan menilai, terdapat point plus dan minus dalam penggunaan strap mask ini. “Menurut saya sih ada poin plus dan minusnya ya, poin plusnya buat masyarakat bisa lebih praktis ketika diluar dan diharuskan melepas masker ketika akan makan jadi ga akan jatuh ke lantai atau dimeja, terus bisa menambah nilai estetika dijadikan sebagai aksesoris,” ujar Intan, perawat Poltekkes Bandung.

Sementara jika dilihat dari sisi kesehatan, menggantungkan masker pada leher ini dapat mempermudah masuknya virus pada masker karena keadaan masker yang terbuka.

“Nah poin minusnya, kalau dari sisi medis, banyak seperti masker yang digantung menggunakan strap mask ini bisa terkontaminasi dari droplet yang dipakaian karena menempel, terus bisa jadi kebiasaan karena seharusnya masker yang dipakai masker bedah sekali pakai dan seharusnya kebiasaan melepas masker di tempat umum tidak diperbolehkan,” ujarnya.

Maka dari itu ketika sedang makan di tempat umum, usahakan untuk menaruh masker di tempat yang memang bersih dan tidak bersentuhan langsung dengan benda lain. Agar mengurangi terkontaminasinya masker dengan bakteri. Dan alangkah lebih baiknya selalu membawa masker lebih untuk diganti dengan yang baru.

“Karena yang dianjurkan itu masker bedah atau media sekali pakai, jadi setelah lepas masker baiknya diganti yang baru, dan selalu bawa cadangan, kalaupun terdesak maskernya bisa disimpan di plastik bersih atau tissue dan dilipat,” ujar Intan.

Selain itu intan juga menghimbau masyarakat terutama anak muda yang lebih sering dalam penggunan strap mask, untuk mengurangi menggunakan strap mask karena khawatir dapat menggangu kesehatan.

“saya sih engga menganjurkan ya, karena takutnya resiko kontaminasinya itu dan ya bisa juga buat menghindari kebiasaan kita membuka masker ditempat umum dengan sering gitu. Dan juga mungkin ya solusinya bisa menggunakan pouch khusus masker aja gitu ya yang lebih hygenis dan keluar rumah jika penting-penting ajalah,” katanya.

Tips Menaruh Masker dengan Benar Ketika Sedang Dilepas

Saat kamu akan membuka masker, ingat jangan menyentuh bagian kainnya tetapi lepas pada bagian talinya. Sehingga tangan tidak menyentuh bagian tengah masker. Kemudian simpan masker didalam pouch atau kotak khusus untuk masker dengan keadaan tertutup agar tidak terkontaminasi dengan udara dan tetap dalam kondisi higienis.

Jika tidak membawa kotak khusus, kamu dapat menaruh masker langsung ke dalam tas tetapi dilapisi dahulu dengan tissue atau kain. Tujuannya agar tidak bersentuhan dengan benda lain yang berada di dalam tas.

Bila dalam keadaan mendesak atau terburu-buru, taruh masker di meja dalam keadaan dilipat dengan beralaskan tissue kemudian ditutup lagi dengan tissue, agar tidak menempel langsung pada meja.

Jika menggunakan masker sekali pakai, diharapkan untuk merobek atau memotong masker bekas tersebut lalu jangan lupa untuk menggunting bagian talinya. Agar masker tersebut tidak di daur ulang  dan dijual kembali. Serta limbahnya tidak mencemari lingkungan.

Dan tidak lupa untuk mencuci tangan terlebih dahulu ketika menggunakan masker. Cuci tangan dengan air mengalir dan sabun setelah menyentuh benda apapun. Kurangi aktivitas keluar rumah jika keadaan yang tidak terlalu penting. Mari kita selalu jaga kesehatan.

** Edfyra Amelia-mg/UP

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version