Home Ekbis Terdampak PPKM Darurat, Penjualan Hewan Kurban Anjlok

Terdampak PPKM Darurat, Penjualan Hewan Kurban Anjlok

Dramaga | Jurnal Inspirasi

Sejumlah pedagang hewan kurban di wilayah Bogor, khususnya di wilayah perbatasan yang menerapkan penyekatan PPKM Darurat mengalami penurunan omset. Kondisi ini membuat pedagang sapi dan kambing hanya bisa geleng-geleng kepala. Meksipun ada penjualan, namun tidak seramai sebelum pandemi.

Hal itu diungkapkan pedagang hewan kurban asal Cibinong, Kharisma. Dia mengatakan kondisi saat ini berjualan hewan kurban terbilang lesu. Meskipun untuk dirinya tidak begitu parah karena sudah memiliki beberapa langganan atau konsumen tetap. Namun dampak buruk justru dirasakan oleh rekan-rekannya yang baru saja merintis berjualan hewan kurban disaat pandemi saat ini.

“Kalau untuk saya tidak begitu terdampak, selain saya sebagai suplayer juga saya sudah memiliki beberapa konsumen tetap  jadi penurunan penjualan ada, tapi tidak begitu besar. Lain hal dengan rekan-rekan saya yang baru mencoba atau baru beberapa tahun menggeluti usaha ini tentu mereka banyak yang mengeluh,” tuturnya.

Alasannya kata dia, karena saat ini jalur yang biasa ramai dikunjungi atau dilewati banyak orang saat adanya pemberlakuan PPKM Darurat seperti ini banyak titik penyekatan. “Rekan-rekan saya yang berjualan di Pakansari contohnya, saat adanya penyekatan PPKM Darurat saat ini jalur tersebut sepi,” katanya.

Ditambahnya, apalagi mereka yang tidak tahu bakal adanya PPKM Darurat  telah membeli sapi dari Jawa dengan harga murah. Namun karena adanya PPKM Darurat pelanggan jadi sepi. “Turunya sekitar 30 persen kalau untuk yang di Pakansari, biasa kan jalur tersebut ramai karena sepi ya penjualan menurun bahkan harga pun ikut anjlok. Biasa sapi ukuran standar itu Rp 25 juta rupiah, namun sekarang 23 juta, untuk kambing harganya relatif normal sekitar Rp 3 juta,” kata Kharisma.

Tidak hanya pedagang yang membuat lapak di sekitaran pusat perkotaan, untuk di wilayah Kabupaten Bogor bagian barat seperti di Dramaga hingga Leuwiliang, penjualan hewan kurban ikut anjlok. Seperti yang diungkapkan oleh Beni (35), saat ini jelang beberapa hari Idul Adha dirinya baru menjual 3 ekor kambing. Biasanya  jelang sepekan lagi  Idul Adha sudah 10 ekor kambing yang dijualnya.

“Bener bener berdampak penjualan hewan kurban saat ini, sangat terasa ya mudah-mudah jelang hari H bisa banyak pembeli,” pungkasnya.

** Cepi Kurniawan

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version