Bogor | Jurnal Inspirasi
Kebijakan PPKM Darurat untuk wilayah Jawa-Bali, rupanya berimbas terhadap penurunan mobilitas warga di Jawa Barat (Jabar) dan DKI Jakarta. Wali Kota Bogor, Bima Arya menyebut bahwa penurunan mobilitas warga Kota Bogor salah satu yang terbaik di Jabar.
“Mobilitas warga sudah berkurang jauh, karena ada penyekatan, check point dan lain sebagainya,” ujar Bima usai rapat koordinasi virtual bersama Menteri Koordinator Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, Selasa (13/7).
Menurut Bima, Luhut jug meminty agar semua aparat harus turun tidak hanya di jalan protokol melainkan patroli berupa pengawasan prokes, pengetatan PPKM sampai wilayah.
“Kami juga diminta untuk tetap waspada terhadap ketersediaan nakes, oksigen, tempat isolasi dan sebagainya. Khusus Kota Bogor akan lebih fokus lagu karena ketika kita melihat bahwa ketika mobilitas sudah sangat berkurang lintas keluar maupun masuk.
Tetapi, sambung Bima, ketika masih tinggi angka kasus positif artinya penularan itu kemungkinan besar terjadi di lingkungan RT, keluarga, rumah tangga dan pemukiman. “Karena itu kami akan menguatkan terus melakukan pengawasan RT zona merah,” ungkpnya.
Sementara itu, Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro mengatakan, kendati penyekatan menurunkn mobilitas, namun harus diimbangi juga untuk penguatan PPKM, sehingga mulai Selasa (13/7) Satgas Covid-19 akan melaksanakan pertama gerakan tutup portal jam 20:00 wib dan memberlakukan sistem satu pintu di tiap RW. “Kebijakan ini untuk mencegah penularan pada tingkat mikro,” katanya.
Kata dia, semua RW harus melaksanakan kebijakan, dengan terlebih dahulu dilakukan pemetaan oleh RT RW. “Satgas rw akan memaping mana jalan yang harus diberlakukan satu pintu masuk dan keluar, jadi tidak sembarang orang bisa masuk dan sebagainya, ini sangat bergantung kepada usaha dari warga,” pungkas Kapolresta.
** Fredy Kristianto