Bogor | Jurnal Inspirasi
Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor saat ini sedang fokus menambah pusat isolasi untuk merawat pasien Covid-19. Seperti diketahui, saat ini tempat isolasi baru sebatas gedung BPKP. Terbaru, Pemerintah Kota Bogor mewajibkan setiap kelurahan memiliki rumah isolasi mandiri (isoman) untuk pasien Covid-19.
Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto mengatakan bahwa saat ini ada lima titik dari 68 kelurahan di Kota Bogor yang mengatakan siap dijadikan rumah isoman.
“Ada rumah warga, indikost, wisma dan gedung serbaguna. Jumlahnya ada puluhan di wilayah, dan akan diverifikasi oleh wilayah agar berjalan cepat, karena kita butuh cepat nanti sistemnya swadaya, jadi warga sekitar urunan sumbangan untuk dicari kasurnya dan lain sebagainya. Karena kalau proses anggaran normal tidak mungkin terkejar, jadi pada pekan ini tenda darurat beroperasi, wisma isolasi beroperasi, RSL beroprasi. Pekan ini kita tambah ratusan untuk isolasi dan tempat tidur,” jelas Bima kepada wartawan, Selasa (29/6).
Bima menegaskan bahwa untuk peralatan kesehatan, pemkot telah meminta kepada puskesmas terdekat melakukan visitasi mulai dari mulai nakes hingga obat. “Ya, untuk sisanya swadaya masyarakat saja, jadi saya minta camat dan lurah, LPM, PP, bersama-sama untuk menyuplai kebutuhan yang ada,” ucapnya.
Dalam kesempatan berbeda, Lurah Sempur, Dicky Pratama mengatakan bahwa rumah isolasi yang ada di wilayah merupakan milik warga yang luasnya 500 meter. Dan memliki lima kamar serta lahan kosong di belakang untuk berjemur. “Sekitar 10 orang bisa masuk. Kamar dan berikut ruang tengah itu bisa ditempatkan untuk isolasi,” imbuhnya.
Mengenai anggaran, sambung dia, pihaknya sudah berkoordinasi dengan bagian PEM dan kecamatan kaitan dengan kebutuhan atau fasilitas apa saja yang harus dilengkapi dari rumah isolasi. Sedangkan untuk kebutuhan obat-obatan belum terakomodir seperti ada berapa obat-obatan yang akan dikirim.
** Fredy Kristianto