Ciawi | Jurnal Inspirasi
Meski di komplek pemerintahan Kecamatan Ciawi terdapat beberapa kantor Unit Pelaksana Teknis (UPT), mulai dari UPT Tata Bangunan, UPT Infrastruktur Jalan dan Jembatan, UPT KB, UPT Pengelolaan Sampah, UPT Dinas Perhubungan (Dishub) hingga UPT Pertanian, namun sayang tidak ada yang merespon terkait kerusakan infrastruktur di lingkungan tersebut.
Yuzril, warga Desa Cileungsi Kecamatan Ciawi mengatakan, sikap cuek keenam UPT yang ada di komplek pemerintahan Kecamatan Ciawi, terhadap kerusakan infrastruktur jalan yang menggunakan beton penutup drainase patut dipertanyakan.
“Lihat saja, banyak penutup drainase yang betonnya sudah rusak. Walaupun setiap hari dilewati pegawai saat menunaikan solat, tapi sayangnya tidak ada yang memperbaiki,” ungkapnya kepada wartawan.
Menurutnya, kerusakan penutup drainase dinilai membahayakan pengguna jalan. Terlebih, warga yang pertama kali mendatangi komplek Pemerintahan Ciawi. “Pernah ada yang terperosok kakinya ke dalam drainase, karena tidak mengetahui kalau betonnya bolong,” ujar Yuzril.
Yuzril mempertanyakan anggaran pemeliharaan yang ada di tiap UPT setiap tahunnya. Sebab, dengan adanya pembiaran fasilitas umum yang rusak di komplek pemerintahan, sangat mengkhawatirkan. “Masa sih di dinas masing-masing UPT tidak ada anggaran pemeliharaan,” tegasnya.
Selain Yuzril, Asep Supriadi juga menyayangkan dengan kondisi semua perkantoran UPT yang terlihat kumuh dan tidak ada pemeliharaan, baik itu pengecetan maupun perbaikan gedung lainnya.
“Seperti Kantor UPT KB bagian plafon atapnya sudah hancur dan nyaris ambruk. Begitu juga dengan gedung dua lantai yang diisi tiga UPT, terlihat kumuh persis tidak ada penghuni nya,” tukas warga Kecamatan Caringin saat sedang berada di kompleks pemerintahan Ciawi, Jum’at (24/6) lalu.
Dede Suhendar
Fasilitasi Umum Rusak, Enam UPT di Komplek Pemerintahan Ciawi Terkesan Cuek
Ciawi | Jurnal Bogor
Meski di komplek pemerintahan Kecamatan Ciawi terdapat beberapa kantor Unit Pelaksana Teknis (UPT), mulai dari UPT Tata Bangunan, UPT Infrastruktur Jalan dan Jembatan, UPT KB, UPT Pengelolaan Sampah, UPT Dinas Perhubungan (Dishub) hingga UPT Pertanian, namun sayang tidak ada yang merespon terkait kerusakan infrastruktur di lingkungan tersebut.
Yuzril, warga Desa Cileungsi Kecamatan Ciawi mengatakan, sikap cuek keenam UPT yang ada di komplek pemerintahan Kecamatan Ciawi, terhadap kerusakan infrastruktur jalan yang menggunakan beton penutup drainase patut dipertanyakan.
“Lihat saja, banyak penutup drainase yang betonnya sudah rusak. Walaupun setiap hari dilewati pegawai saat menunaikan solat, tapi sayangnya tidak ada yang memperbaiki,” ungkapnya kepada wartawan.
Menurutnya, kerusakan penutup drainase dinilai membahayakan pengguna jalan. Terlebih, warga yang pertama kali mendatangi komplek Pemerintahan Ciawi. “Pernah ada yang terperosok kakinya ke dalam drainase, karena tidak mengetahui kalau betonnya bolong,” ujar Yuzril.
Yuzril mempertanyakan anggaran pemeliharaan yang ada di tiap UPT setiap tahunnya. Sebab, dengan adanya pembiaran fasilitas umum yang rusak di komplek pemerintahan, sangat mengkhawatirkan. “Masa sih di dinas masing-masing UPT tidak ada anggaran pemeliharaan,” tegasnya.
Selain Yuzril, Asep Supriadi juga menyayangkan dengan kondisi semua perkantoran UPT yang terlihat kumuh dan tidak ada pemeliharaan, baik itu pengecetan maupun perbaikan gedung lainnya.
“Seperti Kantor UPT KB bagian plafon atapnya sudah hancur dan nyaris ambruk. Begitu juga dengan gedung dua lantai yang diisi tiga UPT, terlihat kumuh persis tidak ada penghuni nya,” tukas warga Kecamatan Caringin saat sedang berada di kompleks pemerintahan Ciawi, Jum’at (24/6) lalu.
** Dede Suhendar