Jakarta | Jurnal Inspirasi
Sebaran virus corona atau Covid-19 kembali mengganas dalam beberapa pekan terakhir. Namun kebijakan pemerintah di saat pandemi Covid-19 kontraproduktif dan mendapat kritikan. Salah satu yang ikut bersuara adalah Gurubesar Emeritus Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Profesor Emil Salim.
Ketua Dewan Pertimbangan Presiden era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu bertanya-tanya soal kearifan pemerintah yang berencana menerapkan pajak sembako dan pendidikan pada rakyat di tengah pandemi yang belum mereda.
Di satu sisi, pemerintah yang terus mengebut pembangunan ibukota baru yang menghabiskan ratusan triliun rupiah.
“Bila Covid kian mengganas dan uang negara terbatas, bijakkah terapkan pajak sembako, pajak pendidikan dan serupa, ketimbang kaji ulang prioritas bangun ibukota negara dengan biaya trilliunan bertahun-tahun?” tanyanya lewat akun Twitter pribadi, akhir pekan kemarin.
Selain itu, dia juga meminta pemerintah untuk mengkaji ulang rencana pembelian alat utama sistem persenjataan secara jor-joran. Baginya pembelian tersebut belum layak dilakukan di masa yang sedang damai.
Terakhir, Emil Salim meminta Jokowi cs untuk menertib subsidi kepada BUMN yang merugi. Kasus Covid-19 mengalami kenaikan secara signifikan. Berdasarkan data Satuan Tugas (Satgas) Covid-19, hingga akhir pekan kemarin, kasus baru virus corona mencapai 12.906 orang dan angka kasus secara keseluruhan mencapai 1.976.172 orang.
**ass