Klapanunggal | Jurnal Inspirasi
Seiring dengan perkembangan penularan Covid-19 yang sebulan terakhir ini semakin meninggi, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor akhirnya mempertimbangkan kembali rencana menggelar sekolah tatap muka pada tahun ajaran pendidikan 2021/2022.
Bupati Ade Yasin mengatakan, secara teknis Kabupaten Bogor sudah siap menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas untuk tahun ajaran pendidikan 2021/2022. Sebab sebelumnya juga sudah berjalan PTM terbatas di beberapa sekolah yamg menjadi model percontohan PTM terbatas.
Dalam pelaksanaannya, satuan pendidikan sudah memenuhi prosedur maupun petunjuk teknis penyelenggaraan PTM terbatas. Sebab seluruh sarana dan prasarana pendukung protokol kesehatan pencegahan Covid-19 sudah dipenuhi.
“Rencana PTM terbatas di Kabupaten Bogor, angka virus Covid-19 saat ini sedang tinggi. Untuk itu, kami menunggu keputusan Kemendikbudristek seperti apa instruksinya,” ujar Ade Yasin, Rabu (16/5).
Senada dikatakan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, Juanda Dimansyah. Pihaknya menunggu instruksi dari pemerintah pusat.
“Tetap kita akan melaksanaka PTM, karena selama ini tidak ada masyarakat yang protes. Pelaksanaannya pun berjalan dengan baik. Tapi, mungkin nanti ada keputusan dari pusat, dan Intinya kita sedang mempersiapkan sekolah-sekolah di Kabupaten Bogor,” kata dia.
Sementara itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor menyatakan tak akan merekomendasikan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas jika guru dan tenaga kependidikan (GTK) disuntik vaksin.
“Vaksinasi guru di Kabupaten Bogor sampai saat ini sudah di atas 60 persen. Tapi kami harap semuanya ikut berpartisipasi demi kebaikan bersama apalagi menjelang PTM,” ujar Sekretaris Dinkes Kabupaten Bogor, Dedi Syarif.
Dia menegaskan, vaksinasi untuk golongan GTK adalah harga mati yang harus dilakukan sebelum PTM dilaksanakan Juli mendatang.
Karena itu, Dinkes Kabupaten Bogor tidak akan memberikan rekomendasi PTM kepada sekolah yang tenaga pengajarnya belum melaksanakan Vaksinasi Covid-19.
“Kita dari Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor sudah melakukan zoom dengan semua yang berkaitan supaya guru formal maupun non formal seperti pesantren dan lain untuk divaksin dulu sebelum digelar PTM,” kata Dedi.
Dia menilai jika Vaksinasi Covid-19 kepada tenaga pengajar dilakukan untuk memberikan keamanan bersama. Baik guru, orang tua murid, bahkan murid itu sendiri.
“Jadi sekarang gini ketika guru mau tatap muka sekolahnya, maka harus sudah vaksin dengan menunjukan sertifikat vaksin. Kalaupun belum, ya kita larang. Daripada nanti menularkan ke yang lain itu lebih bahaya lagi,” tukasnya.
** Dede Suhendar