Bogor | Jurnal Inspirasi
Penipuan adalah sebuah kebohongan yang dibuat untuk keuntungan pribadi namun menimbulkan kerugian pada orang lain. Seperti halnya yang dialami oleh pihak Home Care Rapid dan Swab yang berlokasikan di Bogor.
Awal mula, si penipu ini mengirim pesan ke nomor WA admin untuk pendaftaran Antigen dirinya dan rekan kantornya.
“Iya kita awalnya percaya-percaya aja kan. Karena memang dia meyakinkan dan sudah mengirimkan alamat untuk tempat yang akan kita datangi nanti,” ujar Admin Home care Rapid Swab, Azzah kepada Jurnal Bogor Minggu (30/05).
Tak lama kemudian, si penipu meminta no rekening untuk melakukan pembayaran. “Dia si minta berkali-kali. Saya jawablah pembayaran dilakukan setelah pengetesan berlangsung,” ujarnya.
Azzah juga menjelaskan bahwa ketiga kalinya si penipu meminta no rekening, kemudian ia berikan. Selang beberapa menit kemudian, si penipu pun mengirimi pesan yang berisikan bahwa ia telah mengirim uang sebagai Dp untuk pengetesan antigen besok.
“Dia langsung ngasih bukti transfer gituh, tapi dia bilang kalo transfernya kelebihan. Yang harusnya Rp1.000.000 dia bilang kelebihan angka nolnya, jadi Rp10.000.000,” terangnya.
“Akhirnya saya bilang ke dokter, kata dokternya coba liat resinya. Saya kirimin kan, setelah dilihat lagi bukti transfernya atas nama FARIS MUJI AMIN, dokterpun langsung googling dan menyatakan itu palsu. Ternyata, setahun yang lalu sudah ada kasus yang sama seperti ini. Dengan nama rekening FARIS MUJI AMIN,” jelasnya.
Azzah juga mengaku, bahwa si penipu sempat beraksi setahun yang lalu dengan modus yang sama yaitu dengan kelebihan nominal transfer pada acara seminar. Serta si penipu tersebut tak ragu memakai 10 Ktp milik orang lain dalam pendaftaran.
“Intinya hati-hati ya. Awalnya juga percaya aja, karena dari jauh resinya kaya asli. Cuma pas kita lihat dan kita periksa lagi dengan teliti, keliatan sii emang itu editan,” tutupnya.
** Azizah [MG/UIK-Jb]