Jakarta | Jurnal Inspirasi
Zionis Israel melakukan teror terhadap muslim Palestina yang sedang shalat tarawih di Masjid Al-Aqsa, Palestina, Jumat (7/5). Aksi inipun dikecam Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Sebanyak 178 warga Palestina terluka, termasuk anak-anak dalam peristiwa tersebut. Dalam pidatonya di Ankara pada Sabtu (8/5), Erdogan menyebut Israel sebagai “negara teroris yang kejam”. Ia juga menegaskan bahwa kekerasan yang dilakukan oleh Israel terhadap warga Palestina merupakan serangan terhadap semua umat Muslim.
“Israel, negara teroris yang kejam, menyerang Muslim di Yerusalem dengan cara yang kejam tanpa etika,” tegas Erdogan seperti dikutip AFP.
Sebelum menyatakan kecamannya dalam pidato, Erdogan juga telah mengutuk kekerasan Israel di Twitter. “Kami mengutuk keras serangan keji terhadap Masjid Al Aqsa, yang sayangnya dilakukan setiap Ramadhan. Kami akan terus berada di sisi saudara dan saudari Palestina dalam segala situasi,” cuit Erdogan.
Penyerangan aparat kepada warga sipil yang sedang menjalankan ibadah ini mendapat kecaman keras dari anggota Komisi I DPR RI Sukamta. Menurutnya tindakan aparat Israel tersebut adalah kejahatan perang dan kejahatan kemanusiaan yang nyata.
“Saya melihat video yang beredar, aparat Israel melempar granat kejut ke arah kerumunan yang terdapat anak-anak dan perempuan. Ini jelas pelanggaran yang terang-terangan terhadap hak asasi manusia, ini bentuk teror yang keji,” ujar Sukamta dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (8/5).
Ia berharap agar PBB dan komunitas internasional segera bertindak untuk menghentikan kekerasan terhadap warga sipil Palestina. Menurut Sukamta, tindakan provokasi secara sengaja dilakukan zionis Israel sejak awal Ramadhan dengan menerobos dan memutus kabel pengeras suara masjid. Selanjutnya disusul pembiaran aparat terhadap rangkaian penyerangan kelompok ultra kanan ke warga Palestina.
“Jika melihat rangkaian kekerasan yang terjadi, terlihat ada upaya sistematis Israel untuk mengusir warga Palestina dari wilayah Yerusalem Timur. Penggusuran rumah-rumah warga Palestina terus terjadi, juga penyerangan terhadap warga sipil di tempat ibadah,” katanya.
Wakil Ketua Fraksi PKS ini berharap pemerintah Indonesia, yang baru-baru ini tergabung sebagai anggota Komisi HAM PBB terus proaktif mendorong komunitas internasional melakukan upaya menghentikan kekerasan Israel dan mendorong ada perlindungan terhadap Masjid Al-Aqsa.
“Kompleks Masjid Al-Aqsa punya status hukum yang jelas dan dilindungi. Saya berharap PBB dan komunitas internasional segera melakukan upaya untuk mencegah pelanggaran oleh pihak Israel berlanjut. Masjid Al-Aqsa ada salah satu situs suci ummat Islam, tindakan provokasi terhadapnya bisa memicu kemarahan umat Islam sedunia.”
Lebih lanjut, ia meminta kepada pemerintah terus mendukung upaya kemerdekaan Palestina dan memberikan bantuan kemanusiaan yang diperlukan rakyat Palestina. “Selama masih dalam kondisi terjajah, rakyat Palestina akan selalu hidup dalam kesengsaraan. Kemerdekaan akan jadi solusi permanen bagi rakyat Palestina. Pemerintah Indonesia perlu terus mendorong perwujudan agenda ini dalam forum-forum internasional,” tutupnya.
**ass