Bogor | Jurnal Inspirasi
Pemerintah pusat telah melarang masyarakat untuk mudik Lebaran, demi mencegah persebaran Covid-19. Wali Kota Bima Arya bersama unsur Forkopimda pun melaksanakan pemantauan situasi penumpang di Stasiun Bogor, Senin (3/5).
Hal itu dilakukan untuk memantau penumpang yang nekat mudik sebelum larangan mudik resmi diberlakuka sejak 6 Mei hingga 17 Mei mendatang.
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan bahwa larangan mudik tersebut diterapkan lantaran adanya indikasi lonjakan kasus positif Covid-19 di Indonesia.
“Kalau kita lengah kalau pemerintah daerah lengah, kerumunan dibiarkan, arus mudik tidak diantisipasi tempat ibadah tidak melakukan prokes maka ada potensi ada indikasi kuat kita akan mengalami lonjakan kedua,” ujar Bima kepada wartawan, Senin (3/5).
Bima Arya mengatakan, pihaknya akan terus melakukan kordinasi untuk memastikan jelang hari raya dan pasca hari raya akan terus dilakukan pengetatan di pintu masuk dan keluar Bogor.
Disinggung mengenai kondisi Stasiun Bogor. Bima Arya menyebut bahwa berdasarkan koordinasi dengan PT KCI, jadwal keberangkatan commuter line sudah dikurangi.
Sementara itu, Kepala Stasiun Bogor Arkansyah mengakui adanya peningkatan penumpang di Stasiun Bogor. Namun, ia enggan membeberkan berapa peningkatan yang terjadi.
“Ada peningkatan tapi tidak signifikan kalau disini. Nanti perkembangannya akan dikabarkan Humas KCI,” katanyam
Selain itu, kata dia, PT KCI juga mengambil langkah untuk tidak menghentikan commuter line pada pemberangkatan pukul 14.00 WIB hingga 17.30 di Stasiun Tanah Abang, Jakarta. “Sengaja tak berhenti di Tanah Abang untuk mengurai kerumunan,” tandasnya.
** Fredy Kristianto